Gelombang Panas Serang Daerah Siberia

[BP] – Tatar Sunda

Para Ilmuwan mengatakan bahwa gelombang panas yang terjadi di Siberia dalam enam bulan pertama tahun ini akibat perubahan iklim.

Dalam periode enam bulan itu, suhu rata-rata di Siberia lebih hangat 5 derajat Celsius dibandingkan periode yang sama yang tercatat antara tahun 1981 dan 2010.

Di Kota Verkhoyansk di Siberia, suhu tanggal 20 Juni sempat tercatat 38 derajat Celsius. Hal ini diyakini merupakan suhu rekor di mana pun di Lingkaran Arktika.

Para ilmuwan dari universitas dan lembaga penelitian di Inggris, Belanda, Rusia, dan negara-negara lain melakukan simulasi menggunakan sejumlah model pengamatan guna menentukan dampak pemanasan global.

Dalam sebuah laporan mereka menyatakan bahwa dalam dunia tanpa perubahan iklim, gelombang panas yang berkepanjangan di Siberia hanya akan terjadi kurang dari sekali setiap 80.000 tahun.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa jika perubahan iklim berkelanjutan, Siberia mungkin akan mengalami kenaikan suhu sekurangnya 0,5 derajat dan bisa jadi naik hingga sekitar 5 derajat selambatnya tahun 2050.

Semakin banyak es abadi yang meleleh di Siberia, maka semakin banyak pula gas metana yang terperangkap di bawah es yang lepas ke udara. Hal ini memicu lebih banyak kebakaran liar, yang akan semakin meningkatkan jumlah gas rumah kaca. Para ilmuwan menyerukan aksi secepatnya atas perubahan iklim. [jayadewata]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *