[BP] – Tatar Sunda
Ada sekitar 130 perguruan tinggi negeri dan swasta di Yogyakarta. Survei Bank Indonesia Perwakilan Yogyakarta menyebut, tahun ini ada 357 ribu lebih mahasiswa diploma dan sarjana di kota ini. Dari jumlah itu, sekitar 274 ribu mahasiswa berasal dari luar daerah.
Menurut survei pengelola Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang dikutip dari voa (23/7), setidaknya 73 persen mahasiswa dari luar daerah telah pulang kampung akibat pandemi corona. Otomatis, tidak ada lagi pengiriman uang dari orang tua mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan hidup mahasiswa di Yogyakarta. Akibatnya, Yogyakarta, kota pendidikan ini kehilangan potensi uang yang berputar hingga Rp 27 miliar perhari.
Kalau dikalkulasikan per bulan, seorang mahasiswa membelanjakan hampir Rp 1 juta untuk makan minum, sekitar Rp 400 ribu untuk pondokan, dan Rp 700 ribu untuk rekreasi, hiburan serta gaya hidup. Bank Indonesia menghitung, belanja kebutuhan seorang mahasiswa selama satu bulan di Yogyakarta mencapai Rp 3 juta.
Seandainya survey seperti ini dilakukan di beberapa kota lain yang menjadi kota pendidikan seperti Bandung, Jakarta atau Medan, maka dipastikan kerugian ekonomi dampak pandemi corona bisa lebih besar lagi. [jayadewata]