[BP] – Tatar Sunda
Esih (55) Warga Kampung Cisirih Kaler Rt.02/05, Desa Babakan Caringin, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Cianjur, tinggal di rumah yang selain ukurannya sempit, juga sangat memprihatinkan dengan kondisi bangunan yang terlihat lapuk bahkan hampir roboh.
Esih merupakan tulang punggung bagi ke enam anaknya karena suami Esih telah lama meninggal dunia. Kehidupan pun sangat memprihatinkan karena terpaksa menjadi seorang pemulung supaya bisa bertahan hidup.
“Saya terpaksa mencari uang, dengan memulung barang-barang bekas untuk dijual, kadang kalau ada yang nyuruh bantu-bantu juga sebagai pembantu ibu rumah tangga,” katanya, Rabu (29/7/2020) dikutip dari liputan12.com.
Kondisi keluarga Esih yang sangat memprihatinkan tentu saja membuat banyak orang merasa iba dan kasihan, termasuk warga sekitar yang menjadi tetangga Esih.
Hanya yang menjadi kendala, tetangga keluarga ini pun tidak bisa banyak membantu, karena mereka sendiri memiliki banyak kebutuhan.
Ujang Dahlan (40) salah seorang tetangga membenarkan kondisi rumah milik Esih yang bangunanya sudah lapuk dan nyaris ambruk, Ia mengatakan gentengnya pada pecah (belah), sehingga jika hujan turun seluruh dalam rumahnya bocor.
Dahlan berharap, ada donatur yang terketuk hatinya untuk membantu keluarga Esih, terutama kepada Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah (Pemda) Cianjur melalui dinas atau lembaga terkait agar bisa membantu membangun rumah milik Esih.
Kita harapkan bahwa kondisi keluarga Esih yang memprihatinkan bisa segera ditindaklanjuti oleh pemerintah dan instansi terkait, karena kondisi rumah keluarga tersebut bisa membahayakan mereka sekeluarga seandainya rumah tersebut roboh atau runtuh. [jayadewata]
