Peringatan Lima Belas Tahun Kesepakatan Perdamaian di Negeri Serambi Mekah

GAM

[BP] – Tatar Sunda

15 Agustus 2020 tepat lima belas tahun peringatan kesepakatan perdamaian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka.

Kesepakatan perdamaian itu telah mengakhiri konflik berkepanjangan yang memakan korban puluhan ribu orang baik dari kalangan masyarakat Aceh maupun tentara Indonesia.

Konflik itu bermula ketika pada 4 Desember 1976 inisiator Gerakan Aceh Merdeka Hasan di Tiro dan beberapa pengikutnya mengeluarkan pernyataan perlawanan terhadap pemerintah RI yang dilangsungkan di perbukitan Halimon di kawasan Kabupaten Pidie. 

Diawal masa pergerakan, nama resmi yang digunakan adalah AM, Aceh Merdeka. Oleh pemerintah RI pada periode 1980-1990 nama gerakan tersebut disebut dengan GPK-AM. 

Perlawanan bersenjata gerakan tersebut mendapat jawaban keras dari pemerintah pusat RI yang akhirnya menggelar sebuah operasi militer di Provinsi Daerah Istimewa Aceh yang dikenal dengan nama DOM (Daerah Operasi Militer) pada paruh akhir 80-an sampai dengan penghujung 90an, operasi tersebut telah membuat para aktivis AM terpaksa melanjutkan perjuangannya dari daerah pengasingan. 

Pada waktu rezim Orde Baru berakhir dan reformasi bergulir di Indonesia, seiring dengan itu pula Gerakan Aceh Merdeka kembali muncul dan menggunakan nama GAM sebagai identitas resminya.

Konflik antara pemerintah RI dengan GAM terus berlangsung hingga pemerintah menerapkan status Darurat Militer di Aceh pada tahun 2003. 

Setelah melalui beberapa proses dialog yang gagal mencapai solusi kata sepakat antara pemerintah RI dengan aktivis GAM. 

Konflik tersebut sedikit banyak telah menekan aktivitas bersenjata yang dilakukan oleh GAM, banyak di antara aktivis GAM yang melarikan diri ke luar daerah Aceh dan luar negeri. 

Musibah bencana alam gempa bumi dan tsunami pada 26 Desember 2004 telah memaksa pihak-pihak yang bertikai untuk kembali ke meja perundingan atas inisiasi dan mediasi oleh pihak internasional.

Tanggal 27 Februari 2005, pihak GAM dan pemerintah RI memulai tahap perundingan di Vantaa, Finlandia. Mantan presiden Finlandia Martti Ahtisaari berperan sebagai fasilitator.

Pada 17 Juli 2005, setelah perundingan yang memakan waktu selama 25 hari, tim perunding Indonesia berhasil mencapai kesepakatan damai dengan GAM di Vantaa, Helsinki, Finlandia. 

Penandatanganan nota kesepakatan damai dilangsungkan pada 15 Agustus 2005. Proses perdamaian selanjutnya dipantau oleh sebuah tim yang bernama Aceh Monitoring Mission (AMM) yang beranggotakan lima negara ASEAN dan beberapa negara yang tergabung dalam Uni Eropa. 

Di antara poin pentingnya adalah bahwa pemerintah Indonesia akan turut memfasilitasi pembentukan partai politik lokal di Aceh dan pemberian amnesti bagi anggota GAM.

Meski, perdamaian tersebut, sejatinya sampai sekarang masih menyisakan persoalan yang belum menemukan jalan keluar. Misal saja berkait dengan Tapol/Napol Aceh yang masih berada di penjara Cipinang, Jakarta.

Selain juga persoalan kesejahteraan mantan prajurit kombatan GAM yang cenderung hanya dinikmati oleh segelintir elit.

Seluruh senjata GAM yang mencapai 840 pucuk selesai diserahkan kepada AMM pada 19 Desember 2005. Kemudian pada 27 Desember, GAM melalui juru bicara militernya, Sofyan Dawood, menyatakan bahwa sayap militer mereka telah dibubarkan secara formal.

Lima belas tahun telah berlalu, kita semua berharap perdamaian akan terus tercipta dan terjaga di Aceh yang merupakan negeri Serambi Mekah. [berbagai sumber/jayadewata]

Respon (40)

  1. Sangat menyedihkan kita ada sejarah tentang perseteruan seperti itu,semoga kita selalu menyadari betapa penting nya perdamaian

  2. Sangat menyedihkan kita ada sejarah tentang perseteruan seperti itu,semoga tidak terjadi lagi dan kita selalu menjungjung tinggi perdamaian

  3. semoga di ulang tahun Republik Indonesia yang ke 75 tidak ada konflik seperti itu lagi dan menyadari betapa pentingnya perdamaian

  4. semoga di ulang tahun Republik Indonesia yang ke 75 tidak ada konflik seperti itu lagi,dan selalu menjunjung tinggi perdamaian.

  5. Doa terbaik untuk Indonesia ditahun ini semoga koruptor bisa lebih di adili dan yang tidak mampu lebih di dahulu kan

  6. setelah membaca artikel tsb, saya dapat simpulkan bahwa diplomasi atau perundingan merupakan jalan terbaik untuk mencapai perdamaian, daripada dengan konflik bersenjata.

  7. Semoga konflik yang di atas sudah tidak ada di negara ini apabila masih ada maka harus bisa mengakhiri konflik tersebut. Supaya negara ini bisa hidup dengan aman, damai dan tentram

  8. Semoga negara kita yang tercinta ini damai dan sejahtra,semoga d jauhkan dari konflik konflik seperti d atas

  9. Semoga dengan adanya konflik itu bisa kita jadikan pembelajaran, dan semoga tidak ada lagi konflik yang berkepanjangan.

  10. Semoga tidak ada lagi konflik-konflik seperti itu di zaman sekarang di Indonesia maupun di dunia. Dan semoga seluruh rakyat Indonesia selalu cinta damai dengan keberagaman suku bangsa dan agama

  11. Semoga konflik seperti itu tidak terjadi lagi dan selalu tercipta perdamaian agar semuanya merasa tentram aman dan nyaman

  12. Semoga di ulang tahunnya ke-75 tahun. Konflik dan rasa ingin terpisah dari Indonesia tidak terjadi kembali. Yuk kita tumbuhkan rasa satu saudara dan satu tahah air. Jangan sampai ada konflik-konflik seperti ini dimana yang akan datang.

  13. Saya harap pertentangan seperti ini tidak terjadi lagi dan kita sebagai bangsa Indonesia harus tetap menjaga perdamaian dan persatuan

  14. Setelah membaca artikel ini semoga tidak ada lagi pertentangan di Indonesia dan indonesia bisa lebih maju dan bersaing lagi dengan negara lain buat masa depan bangsa Indonesia NKRI harga Mati

  15. Semoga tidak ada lagi konflik di negara indonesia, agar menjadi negara yang tentram aman dan damai selalu

    1. Semoga pemberontakan atau konflik seperti ini tidak terjadi lagi di Indonesia agar Indonesia tentram dan aman

    1. Semoga di negeri tercinta ini tidak akan ada lagi konflik yang bertentangan dan selalu senantiasa menjunjung tinggi perdamaian , Aamiin…

  16. Semoga konflik ini tidak berkelanjutan, perdamaian selalu tercipta, bukan hanya warga Aceh kita semua bertanggung jawab dalam menjaga dan memelihara perdamaian rakyat Aceh

    1. Semoga di negara ini tidak ada konflik seperti diatas lagi,dan ciptakanlah perdamaian agar negara ini aman,nyaman dan tentram

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *