[BP] – Tatar Sunda
Dalam banyak film action kita sering melihat aksi para sniper dalam medan pertempuran. Seorang sniper atau penembak runduk sangat ditakuti karena bisa menembak dari tempat yang jauh dan tidak terduga
Sniper berasal dari kata snipe, yaitu sejenis burung yang sangat sulit untuk didekati atau ditembak.
Indonesia memiliki seorang sniper hebat bernama Tatang Koswara yang masuk dalam jajaran sniper terbaik dunia, seperti yang tercantum dalam buku Sniper Training, Techniques and Weapons.
Buku tersebut mengatakan Tatang Koswara masuk dalam daftar 14 besar Sniper’s Roll of Honour di dunia saat ini.
Selama berkecimpung di dunia militer, Tatang memang telah mendapat sorotan dan penilaian khusus dari pimpinannya.
Pengalamannya hidup di kampung yang terbilang keras, membuat pelajaran militer menjadi hal yang tak sulit untuk dilakoni baginya, baik dalam hal fisik, berenang, maupun menembak.
Pada tahun 1974-1975, Tatang bersama tujuh rekannya ditunjuk masuk program Mobile Training Teams (MTT) yang dipimpin pelatih Kapten Conway dari Green Berets Amerika Serikat.
“Tahun itu, Indonesia belum memiliki antiteror dan sniper. Muncullah ide dari perwira TNI untuk melatih jagoan tembak dari empat kesatuan, yakni Kopasandha atau Kopassus sekarang ini (AD), Marinir (AL), Paskhas (AU), dan Brimob (Polri). Namun, sebagai langkah awal, akhirnya hanya diikuti TNI AD,” kata Tatang.
Pada kenyataanya, Kopassus mengalami kesulitan memenuhi kuota yang ada. Setelah seleksi dan tes fisik dan kemampuan, dari kebutuhan 60 orang, Kopassus hanya mampu mengirim 50 orang.
Untuk memenuhi kekosongan 10 orang tersisa, Tatang dan tujuh temannya ditunjuk menjadi peserta.
Tatang dan 59 anggota TNI AD dilatih Kapten Conway dari baret hijau selama kurang lebih dua tahun.
Mereka dilatih menembak jitu pada jarak 300, 600, dan 900 meter. Tak hanya itu, mereka juga dilatih bertempur melawan penyusup, sniper, kamuflase, melacak jejak, dan menghilangkannya.
Dalam masa dua tahun pelatihan, hanya 17 dari 60 orang yang lulus dan mendapat senjata Winchester model 70.
Rupanya senjata dan ilmu yang diperoleh dari pasukan elite Amerika Serikat ini banyak membantu Tatang dalam berbagai pertempuran.
Setelah pelatihan itu, Tatang ditarik Kolonel Edi Sudrajat, Komandan Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) Cimahi, menjadi pengawal pribadi sekaligus sniper saat terjun ke medan laga di Timor Timur pada kurun waktu 1977-1978.
Ada dua tugas rahasia yang disematkan pada dua sniper yang terjun di Timor Leste saat itu.
Pertama, melumpuhkan empat kekuatan musuh, yaitu sniper, komandan, pemegang radio, dan anggota pembawa senjata otomatis. Kedua, menjadi intelijen.
Intinya masuk ke jantung pertahanan, melihat kondisi medan, dan melaporkannya ke atasan yang menyusun strategi perang.
“Lawan kita itu Pasukan Fretilin yang tahu persis medan di Timtim. Mereka pun punya kemampuan gerilya yang hebat, makanya Indonesia menurunkan sniper untuk mengurangi jumlah korban,” ujarnya.
Pernah suatu ketika, Tatang yang ditugaskan masuk ke jantung pertahanan lawan, tanpa disadari, berada di tengah kepungan lawan.
Ada sekitar 30 orang bersenjata lengkap di sekelilingnya.
Tatang terperangkap dan tak bisa bergerak sama sekali.
Dalam pikirannya hanya ada satu bayangan, kematian. Namun, sebelum mati, ia harus membunuh komandannya terlebih dahulu.
“Posisi komandannya sudah saya kunci dari pukul 10.00 pagi. Tapi, saya juga ingin selamat, makanya saya menunggu saat yang tepat. Hingga pukul 17.00 sore, komandan itu pergi ke bawah dan saya tembak kepalanya,” kata Tatang.
Tatang kemudian dihujani peluru dan ia terkena dua pantulan peluru yang sebelumnya mengenai pohon.
“Darah mengalir deras hingga sudah sangat lengket. Tapi, saya tidak bergerak karena itu akan memicu lawan menembakkan senjatanya,” katanya.
Tatang baru kemudian bisa bergerak di malam hari. Ia mencoba mengikatkan tali bambu di kakinya.
Dengan bantuan gunting kuku, dia mencongkel dua peluru yang bersarang di betisnya. Namun, darah tak juga berhenti mengalir.
Ia pun melepas syal merah putih tempat menyimpan foto keluarga. Sambil berdoa, ia mengikatkan syal tersebut di kakinya.
“Saya memiliki prinsip, hidup mati bersama keluarga, minimal foto keluarga. Saya pun berdoa diberi keselamatan agar bisa melihat anak keempat saya yang masih dalam kandungan, lalu mengikatkan syal merah putih. Ternyata, darah berhenti mengalir. Merah putih menjadi penolong saya,” ungkapnya.
Selama empat kali masuk ke medan perang, Tatang mengatakan, pelurunya telah membunuh 80 orang.
Bahkan, dalam aksi pertamanya, dari 50 peluru, 49 peluru berhasil membunuh musuh.
Satu peluru sengaja disisakan. Ini untuk memenuhi prinsip dari seorang sniper yang pantang menyerah dan tidak boleh tertangkap dalam keadaan hidup.
Menurut Tatang, sebagai seorang sniper, dalam keadaan sangat terdesak dan tidak ada jalan keluar dari kepungan musuh, dia akan menggunakan satu butir peluru tersebut khusus untuk dirinya. [berbagai sumber/jayadewata]
Indonesia harus bangga memiliki prajurit seperti itu memilili prinsip yang kuat dan pantang menyerah
Tatang sniper terhebat di Indonesia yang pantang menyerah, dia memiliki prinsip lebih baik mati oleh diri sendiri daripada mati oleh musuh, maka dari itu ia menyimpan satu peluru untuk dirinya sendiri
prinsip tatang sangab cerdas ,dia setia pada prinsip nya tidak seperti kita hanya dipengaruhi orang saja tidak bisa lagi memahami teguh prinsip hidup kita
Prinsip yang dimiliki oleh Tatang merupakan prinsip yang bagus dan bisa terbilang hebat. Dia memiliki sikap cerdas,pantang menyerah,dan memiliki tekad yang kuat.
Kamu bisa?
Salah satu sniper pemberani yang berani menyisakan 1 peluru untuk dirinya,maka dari itu dia semangat berlatih untuk meningkatkan skillnya
Sang sniper masih meningkatkan keluarganyaa sehingga dia pun mendapatkan cobaan yang sangat berat.
Dalam artikel ini kita mengetahui bahwa Tatang Koswara, mempunyai tekad yang tinggi dia orang yang pantang menyerah “Satu peluru sengaja disisakan. Ini untuk memenuhi prinsip dari seorang sniper yang pantang menyerah dan tidak boleh tertangkap dalam keadaan hidup” kata² Tatang ini bisa menjadi motivasi kita,,bahwa jangan selalu mudah menyerah. Maaf jika ada salah kata
Itulah contoh dari pengabdian anak bangsa untuk negaranya. Kita dapat mencontoh dari prinsip dan kerja kerasnya untuk membela negara kita INDONESIA, Tatang merupakan salah satu contoh pengabdian anak bangsa ke pada negaranya
Semangat Tatang luar biasa sehingga dia terdaftar menjadi 14 besar Sniper’s Roll of Honour di dunia saat ini. Dan dia tidak pantang menyerah walaupun dalam keadaan terperangkap oleh musuh.
👍
Menurut saya prinsip Tatang sangat menakjubkan yaitu ” Saya memiliki prinsip, hidup mati bersama keluarga” walaupun dirinya sedang mndpatkan cobaan ia masih bisa memikirkan keluarga nya. Sikap yang berani,cerdas,pantang menyerah,dan ber tangung jawab. Tatang pantas masuk dalam jajaran sniper terbaik dunia.
Prinsip sniper harus pikirannya hanya ada satu bayangan, kematian. Namun, sebelum mati, ia harus membunuh komandannya terlebih dahulu.
sniper dalam medan pentempuran,seorang sniper atau penembak runduk yang sangat di takuti. Dan indonesia juga memiliki seorang sniper hebat bernama Tatang Koswara yang masuk dalam jajaran sniper terbaik di dunia dan Tatang Koswara masuk dalam daftar 14 besar Sniper’s Roll of Honour di dunia saat ini.
Tatang adalah seorang sniper yg setia dan handal.
Dan tatang jg berjasa bagi negara ini.
Tatang jg tetap setia pada prinsipnya.
Dan lagi ia Berani mati walaupun tidak ingin mati.
Betul
Satu Butir Peluru Sengaja Disimpan Khusus Untuk Menembak Diri Saya Sendiri, itulah prinsip seorang sniper. Seorang sniper yang terhebat di Indonesia salah satunya adalah Tatang, perilaku beliaulah yang wajib kita tiru. Beliau pantang menyerah, cerdas, bertanggung jawab, dan pastinya beliau sangat pemberani.
Mantap itulah penting nya memilika tekad yg kuat dan rela berkorban tidak lupa pantang menyerah, karna prinsip TNI itu “Lebih baik pulang nama daripada gagal di medan pertempuran”
Satu Butir Peluru Sengaja Disimpan Khusus Untuk Menembak Diri Saya Sendiri, itulah prinsip seorang sniper. Seorang sniper yang terhebat di Indonesia salah satunya adalah Tatang, perilaku beliaulah yang wajib kita tiru. Beliau pantang menyerah, bertanggung jawab, cerdas dan pastinya beliau sangat pemberani.
Satu Butir Peluru Sengaja Disimpan Khusus Untuk Menembak Diri Saya Sendiri
, itulah prinsip seorang sniper. Seorang sniper yang terhebat di Indonesia salah satunya adalah Tatang, perilaku beliaulah yang wajib kita tiru. Beliau pantang menyerah, cerdas, bertanggung jawab dan pastinya sangat pemberani. Bahkan beliau sangat menyayangi keluarganya, beliau mempunya prinsip hidup mati bersama keluarga, minimal foto keluarga.
Satu Butir Peluru Sengaja Disimpan Khusus Untuk Menembak Diri Saya Sendiri, itulah prinsip seorang sniper. Seorang sniper terhebat di Indonesia salah satunya adalah Tatang. Perilaku beliau inilah yang wajib kita tiru. Beliau pantang menyerah, cerdas, bertanggung jawab dan pastinya beliau sangat pemberani
Setuju
Satu Butir Peluru Sengaja Disimpan Khusus Untuk Menembak Diri Saya Sendiri, itulah prinsip seorang sniper. Seorang sniper merupakan seseorang yang pantang menyerah. Seorang sniper yang terhebat di Indonesia salah satunya Tatang, perilaku tantang ini wajib kita tiru. Beliau pantang menyerah, tanggung jawab, pemberani, cerdas.
Menurut saya dalam artikel ini yang paling menonjol ialah semangat Tatang yang sangat tinggi. Sikap Tatang yang percaya diri juga wajib kita tiru tentunya.
Meskipun tatang terkena peluru di betis nya tatang bersikap pantang menyerah karena prinsip menjadi seorang sniper adalah pantang menyerah dan menyisakan 1 pelurunya untuk digunakan jika dalam keadaan terdesak dan tidak ada jalan keluar dari kepungan musuh.
👍
Dalam sejarah sinper,pasukan sniper yang paling di takuti oleh semua pasukan daratt, sniper diam tetapi mematikan,kenapa para senaiper menyisakan 1 buah peluru untuk dirinya sendiri karena jiwa sniper jiwa yang sangat pemberani
Menurut saya, prinsip dari seorang sniper tidak boleh mati ditangan musuh,maka dari itu seorang sniper menyisakan 1 peluru untuk dirinya saat bila dia terkepung dia bisa menggunakan pluru itu untuk dirinya sendiri
Menurut saya, prinsip dari seorang sniper tidak boleh mati ditangan musuh,maka dari itu seorang sniper menyisakan 1 peluru untuk keadaan terdesak untuk dirinya sendiri
👍
Dalam artikel ini yang paling menonjol ialah semangat Tatang yang sangat tinggi, dari sekian banyak saingan Tatang untuk memenangkan senjata Tatang berhasil mendapatkan senjata yang diberi oleh negara AS dan senjata itu berperan penting bagi Tatang karna itu sangat membantu Tatang untuk terus berlatih. Sikap Tatang yang percaya diri juga wajib kita tiru tentunya.
Sang sniper masih mengingatkan keluraga nya dan dia pun mendapatkan cobaan yang sangat berat,dan berlatih terus menonjol ke beranian nya