Sukarno Menulis dan Hatta Mendiktekan Naskahnya 

Proklamasi Kemerdekaan

[BP] – Tatar Sunda

Waktu itu jam telah menunjukan pukul 02.00 tanggal 17 Agustus 1945. Sukarno, Mohammad Hatta, Ahmad Subardjo, Soediro, Sukarni, dan B.M. Diah serta perwakilan dari pihak balatentara Jepang yang ada di Indonesia terdiri dari Laksamana Tadashi Maeda, Shigetada Nishijima, Tomegoro Yoshizumi (dari Kaigun Bukanfu atau kantor Penghubung Angkatan laut dan Angkatan Darat) dan Miyoshi (Angkatan Darat Jepang), tengah berkumpul di ruang makan rumah Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Menteng Jakarta Pusat.

Di meja bundar tersebut duduklah Sukarno, Hatta, Maeda dan Miyoshi, dan Subardjo.

Maeda bangkit dari tempat duduknya dan mengundurkan diri ke lantai dua menuju kamar tidurnya. Sedangkan Miyoshi duduk tidak jauh dari mereka. 

Dia mendengarkan segala yang dibahas, tetapi dia memilih diam saja. Dia paham bahwa penyusunan teks Proklamasi itu bukanlah hal yang mesti dicampurinya.

Laksamana Maeda dan Nishijima mengaku ikut membahas naskah Proklamasi, namun ketika ditahan dan diinterogasi oleh Belanda mereka bungkam atas keterlibatan mereka.

Keterlibatan mereka juga tidak pernah diakui oleh pihak Indonesia kemungkinan besar untuk menghindari tudingan Belanda bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan hasil bentukan Jepang. 

Sejak awal Belanda menganggap kemerdekaan Indonesia sebagai bentukan pemerintah Jepang. 

Belanda tidak pernah mengakui kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, dan hanya mengakui penyerahan kedaulatan pada 27 Desember 1949.

Ketika naskah Proklamasi dirumuskan, anggota PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan beberapa pemuda, menunggu di ruangan tengah dan serambi rumah.

Yang hadir dalam perumusan naskah Proklamasi adalah Sukarno, Hatta, Subardjo, Sukarni, dan Sayuti Melik. “Kami duduk sekitar sebuah meja dengan maksud untuk membuat sebuah teks ringkas tentang memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Tidak seorang di antara kami yang membawa dalam sakunya teks Proklamasi yang dibuat pada 22 Juni 1945, yang disebut Piagam Jakarta,” kata Hatta dalam otobiografinya, Untuk Negeriku.

Menurut Subardjo, teks Proklamasi telah dirumuskan dalam Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945. “Rumusan ini adalah hasil dari pertimbangan-pertimbangan mengenai Kata Pembukaan atau Bab Pengantar dari Undang-Undang Dasar kita oleh sembilan anggota Komite dimana Sukarno sendiri adalah ketuanya.”

Sukarno memegang pena dan menulis teks Proklamasi yang kalimatnya terdiri dari dua ayat. 

Kalimat pertama diambil dari akhir alinea ketiga rencana Pembukaan Undang-Undang Dasar yang mengenai Proklamasi: “Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia” adalah kalimat yang diingat Subardjo dari Piagam Jakarta yang antara lain berbunyi: “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaannya.” 

Adapun yang mendiktekan kalimat demi kalimat teks proklamasi tersebut adalah Muhammad Hatta.

“Pernyataan (Proklamasi) ini tidak dipahatkan di atas perkamen dari emas,” kata Sukarno.

“Kalimat-kalimat ini hanya digoreskan pada secarik kertas. Seseorang memberikan buku catatan bergaris-garis biru seperti yang dipakai pada buku tulis anak sekolah”. 

Dan inilah hasil akhir dari konsep Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-2 yang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, 17-8-05

Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno – Hatta

Menurut Iwa Kusuma Sumantri yang merupakan salah satu anggota PPKI dalam otobiografinya Sang Pejuang dalam Gejolak Sejarah.

Pada awalnya Bung Karno dan Hatta akan memberikan judul pernyataan kemerdekaan itu dengan “Maklumat Kemerdekaan”. tapi dia memberikan usul agar diberi judul “Proklamasi” yang akhirnya disetujui. [berbagai sumber/jayadewata]

Respon (29)

  1. Semangat dari para pahlawan Indonesia patut kita contoh.Saya sebagai anak Indonesia,bangga terhadap perjuangan pahlawan

  2. Peristiwa perumusan naskah proklamasi adalah salah peristiwa penting bagi rakyat Indonesia. Dan setelah itu Indonesia menjadi negara yang diakui sebagai negara merdeka di mata dunia.

  3. Sangat mengagumkan dan menjadi inspirasi dan menjadi contoh atas perjuangan para pahlawan terhadap bangsa Indonesia

  4. Sangat menginspirasi,saya sangat bangga atas semua perjuangan para pahlawan yang sudah memperjuangkan demi kemerdekaan bangsa.

  5. Saya sangat bangga sekali terhadap perjuangan para pahlawan yang telah membuat negara ini merdeka dari penjajah, patut di contoh dan di apresiasi

  6. Semangat para pahlawan patut kita tanamkan dalam diri kita. Karena sangat sulit untuk mendapatkan kemerdekaan untuk bangsa negara ini. Perjuangan beliau sangat menginspirasi kita.

  7. Sungguh menginspirasi, memperjuangkan kepentingan bersama bukan lah hal yang mudah dan memerlukan banyak sekali pertimbangan. Khususnya pa Soekarno dan Hatta sosok yang sangat berpengaruh dan berperan besar dalam proklamasi. Semoga kita penerus bangsa bisa melanjutkan cita cita dan semangat beliau

  8. Perjuangannya sangat menginspirasi kita semua sekarang, mereka berjuang hanya demi kepentingan bersama. Para pahlawan tidak memikirkan diri sendiri mereka justru memikirkan kemajuan dan kemerdekaan bangsa. Perjuangan mereka benar benar tulus tak mengharapkan balasan apapun. Kita harus terus meneruskan perjuangan para pahlawan dan selalu mengenangnya.

  9. Perjuangannya sangat menginspirasi kita semua, sekarang mereka berjuang hanya demi kepentingan bersama. Para pahlawan tidak memikirkan diri sendiri mereka justru memikirkan kemajuan dan kemerdekaan bangsa. Perjuangan mereka benar benar tulus tak mengharapkan balasan apapun. Kita harus terus meneruskan perjuangan para pahlawan dan selalu mengenangnya.

  10. Sangat bangga kepada bapak Soekarno dan para pahlawan yang telah merumuskan dan mendeklarasikan proklamasi, bapak Soekarno dan para pahlawan menjadi panutan saya

  11. Sangat bangga sekali kepada para pahlawan indonesia dan terima kasih atas semua jasa-jasa nya, sangat sulit untuk mendapatkan kemerdekaan untuk bangsa negara ini tetapi pada akhirnya teks proklamasi dibaca kan oleh Ir Soekarno pada tanggal 17 agustus yang dimana menandakan kemerdekaan indonesia. Terima kasih

  12. Para pahlawan khususnya Soekarno sangat berarti untuk kita. Mereka berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dri jajahan Negara lain yang sangat tidak mempunyai rasa kemanusiaan terhadap rakyat Indonesia. Para pahlawan adalah tokoh tokoh yang harus kita teladani dan patut kita kenang.

  13. Saya sangat bangga menjadi anak Indonesia. Karena memiliki para pahlawan yang sangat hebat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan susah payah mengorbankan keringat, air mata, dan darah dengan proses yang tidak mudah dan tidak sebentar.

  14. Saya sangat bangga dan senang karena indonesia memiliki pahlawan seperti beliau, ini memberikan pelajaran bagi kita jika ada suatu hal yang harus diselesaikan maka kita tidak boleh egois, dan harus diselesaikan dengan cara yang sesuai dan salah satunya adalah musyawarah

    1. saya sangat bangga terhadap perjuangan para pahlawan karena tak kenal lelah walaupun sudah malam mereka tetap memperjuangkan negara Indonesia ini memberikan pelajaran bagi kita untuk dapat mengisi kemerdekaan dengan sangat baik

  15. Semangat para pahlawan patut kita contoh. Perjuangan pahlawan dalam memerdekakan bangsa Indonesia harus dikenang.

  16. Sangat besar perjuangan perjuangan sang pahlawan indonesia,dengan membuat teks proklamasinya tidak mengenal lelah meski sudah malam tetapi mereka tetap berjuang untuk membuat teks proklamasi.

  17. sangat bangga kepada sosok sosok para pahlawan bangsa yang telah memperjuangkan bangsa, khususnya bapa Soekarno dan bapa Mohammad Hatta sosok yang berdedikasi tinggi penuh inspiratif yang telah memperjuangkan bangsa. semoga saya bisa mengamalkan cinta tanah air untuk menghargai jasa jasa beliau dan pahlawan lainnya.

  18. Memang tidak mudah untuk merumuskan Proklamasi, dan memerlukan banyak sekali pertimbangan. Dan akhirnya Proklamasi dapat dibacakan pada tanggal 17 Agustus 1945 dan pada tanggal yang sama diperingati juga sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *