Operasi Seroja dan Beribu Kisah yang Menyertainya

Operasi Seroja

[BP] – Tatar Sunda

Lepasnya Timor Timur telah menyisakan kenangan pahit bagi ribuan prajurit TNI yang telah berjuang, bertaruh dan bahkan berkorban nyawa di sana.

Ada banyak kisah heroik yang menunjukan keberanian para prajurit TNI dalam pertempuran ganas dan brutal untuk merebut Kota Dili, Timor Timur dari tangan Fretilin.

Operasi yang diberi nama Operasi Seroja ini tak hanya menyisakan luka dan duka, namun juga ribuan kenangan pahit yang tak terlupakan bagi setiap prajurit yang pernah terlibat dalam operasi ini disana.

Pasukan elit para komando TNI Angkatan Darat yang tergabung dalam Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) juga turut dilibatkan dalam operasi besar ini.

Pada operasi itu, sekitar 19 prajurit Komando Pasukan Sandhi Yudha (sekarang Kopassus) diterjunkan dari udara bersama 35 prajurit Batalyon Infanteri Lintas Udara  501 Kostrad.

Para prajurit itu diberi tugas untuk merebut lokasi-lokasi strategis dari tangan musuh, yaitu kantor gubernur, lapangan terbang dan juga pelabuhan.

Selain itu tugas lainnya adalah membantu mengamankan wilayah yang akan dimasuki oleh  Korps Marinir yang akan segera masuk dan mendarat melalui laut.

Dalam buku biografi yang berjudul “Letjen (Purn) Soegito: Bakti Seorang Prajurit Stoottroepen”, yang ditulis Beny Adrian diceritakan kisah dan jalannya pertempuran tersebut.

Waktu itu menjelang subuh, tepatnya tanggal 7 Desember 1975. Pesawat angkut Hercules C-130 buatan Amerika ini mulai memuntahkan isi muatannya yang terdiri dari para prajurit TNI yang tengah siap menggelar operasi penyerbuan.

Belum mencapai tanah, hujan tembakan sudah bermunculan menyerang para prajurit itu.

Akibat gencarnya serangan tersebut, beberapa prajurit gugur terkena peluru saat payung masih mengembang di udara sedangkan sisanya berhasil mendarat dengan selamat.

Para prajurit yang selamat kemudian berkumpul dan berkoordinasi dan kemudian segera mulai melakukan pergerakan dan operasi militer. Sebagai perwira, Mayor Atang Sutresna mendapat tugas tambahan, dalam Operasi Seroja, ditunjuk sebagai Komandan Detasemen Tempur (Dandenpur).

Atang diperintahkan membawa bendera merah putih dengan satu tujuan, yaitu memberi tanda lokasi yang sudah direbut dari tangan musuh.

Pada awalnya tugas ini dipandang mudah. Apalagi informasi intelijen menyebutkan bahwa lawan yang akan dihadapi yaitu Tropaz dan Fretilin diyakini memiliki kemampuan tempur yang rendah.

Setelah terjun ke medan pertempuran, ternyata informasi tersebut salah, musuh ternyata memiliki kemampuan dan keahlian tempur yang baik, dan ketika telah saling berhadapan terjadilah pertempuran yang ganas dimana kedua belah pihak yang berlawanan saling tembak dan serang dengan sengitnya.

Pelaksanaan tugas semakin berat karena tempat pengibaran bendera Merah Putih berada di tengah lapangan, depan kantor gubernur. Sebuah lokasi yang sangat terbuka dan berbahaya karena mudah dihujani tembakan oleh pihak musuh, dan hanya prajurit nekat yang sudah siap mati yang mau dan bisa melakukannya.

Setelah mencapai daratan, Mayor Atang segera memberikan tugas tersebut kepada dua prajuritnya, yaitu Kopral Satu Sugeng dan Kopral Satu Suhar.

Sedangkan dia dan pasukan lainnya melakukan tembakan perlindungan, sekaligus mengalihkan perhatian musuh.

Koptu Sugeng dan Koptu Suhar langsung berlari menuju lokasi pengibaran bendera.

Dengan cepat, bendera Fretilin bisa segera mereka turunkan dan lalu diganti dengan bendera Merah Putih. Sementara itu, suara desingan peluru sudah semakin dekat dan gencar terdengar.

Merah putih baru setengah naik ketika satu peluru mengenai kaki Koptu Sugeng. Tapi hal itu tidak meruntuhkan semangatnya. Dia hanya berucap singkat, “Har, aku kena.”

Kata-kata itu ditanggapi dingin oleh Koptu Suhar.

Dia tetap mengerek bendera agar segera mencapai puncaknya. Bunyi desing peluru semakin terus mendekat dan gencar.

Tak lama kemudian pengibaran bendera pun selesai dilaksanakan. Keduanya langsung berlari mencari tempat perlindungan. Mereka kemudian melaporkankan hasil penugasannya pada Mayor Atang.

Sementara itu, Koptu Sugeng memeriksa kakinya yang terkena tembakan dan setelah diperiksa, ternyata peluru hanya mengenai kantong minumannya.

Hujan tembakan musuh membuat Mayor Atang semakin bersemangat untuk segera menyudahinya.

Dia pun berusaha bergerak mendekati lokasi persembunyian musuh. Namun, niat tersebut tidak disetujui anak buahnya, Koptu Sugeng.

“Pak, tembakan masih ramai dari situ,” ujar Sugeng sembari menunjuk ke salah satu lokasi.

Kekhawatiran anak buahnya tidak ditanggapi oleh Mayor Atang. Dia tetap berusaha keluar dari tempat perlindungannya.

Malang, baru sekitar 25 meter bergerak, satu peluru pasukan Fretilin menembus perutnya, sedangkan satu peluru lainnya tepat mengenai kepala sang Komandan yang berani ini.

Bendera Bendera Merah Putih tetap berkibar sampai akhir pertempuran.

Akan tetapi pada hari itu Pasukan Elit Indonesia Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) telah kehilangan salah seorang perwira terbaiknya. (berbagai sumber/jayadewata)

Respon (46)

  1. Begitu besar pengorbanan yang dilakukan,semoga kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan bertaruh nyawa oleh pahlawan kita semua tidak di sia-siakan oleh kita.

  2. perjuangan para pejuang negeri ini yang rela mati matian mempertaruhkan nyawa demi bangsa Indonesia dengan ini kita sebagai generasi muda

  3. saya merasa sedih dan terharu setelah membaca bagaimana perjuangan para pahlawan yg rela berkorban demi NKRI, dengan taruhannya adalah nyawa

  4. menurut pendapat saya, perjuangan yang dilakukan oleh Pasukan Elit Indonesia Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) sangat patut diapresiasi karena mereka rela mengorbankan nyawanya demi mengibarkan sang saka merah putih

  5. Sungguh naas nasib prajurit itu, tapi saya bangga kepada para prajurit dan pahlawan akan perjuangannya melawan musuh dan merebut kembali wilayah Indonesia yg berada ditangan pihak musuh

  6. Setelah membaca artikel ada rasa sedih dan terharu, rasa sedih karena salah satu dari para pahlawan yg gugur/tertembak, dan rasa terharu karena para pahlawan rela berjuang mempertahankan kemerdekaan NKRI

  7. Setelah membaca artikel ini saya bangga dan berterima kasih bersyukur kepada pahlawan Nasional Indonesia mereka berani mempertaruhkan nyawa nya demi Negara Indonesia

  8. Komandan Mayor Atang patut diacungi jempol dalam menegakan NKRI, rasa nasionalisme nya patut dijadikan contoh untuk para remaja milenial, akan pentingnya menjaga kedaulatan NKRI

  9. Setelah membaca artikel di atas para pahlawan rela mengorbankan nyawanya demi suatu daerah yang di rebut oleh fretelin yaitu daerah Timor timur oleh karena itu kita harus menghargai perjuangan para pahlawan kita yang telah gugur.

  10. Ketika sya baca artikel ini saya merasa sangat sedih yang d mana pengorbanan para pejuang indonesia untuk negaranya

  11. Rela mati hanya untuk merebut kembali kekuasaan Indonesia merupakan Rasa Patriotisme yang tinggi ,oleh karena itu kita tidak boleh menyia-nyiakan pengorbanan dari para pahlawan

  12. Sangat mengharukan sekali perjuangan para pejuang negeri ini yang rela mati matian mempertaruhkan nyawa demi bangsa Indonesia dengan ini kita sebagai generasi muda harus mencermin dari semangat juang para pejuang bangsa

  13. Sangat terharu dan bangga akan pahlawan yang rela berjuang sampai titik darah penghabisan demi NKRI. Sudah seharusnya kita makin memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

  14. Saya sangat terharu setelah membaca artikel ini, karena artikel ini menceritakan tentang pengorbanan sang KOMANDAN MAYOR ATANG yang rela mengorbankan dirinya demi menegakkan NKRI di Dili, Timor Timur, walaupun beliau gugur dalam pertempuran tetapi jasanya akan selalu dikenang dari generasi ke generasi.

  15. Terharu sekali membaca cerita diatas, para pahlawan rela mempertaruhkan segalanya bahkan nyawa nya demi mendapatkan kembali apa yg seharusnya menjadi milik bangsanya. Oleh karena itu kita harus selalu mengenang jasa para pahlawan yg telah memperjuangkan, memerdekakan NKRI

  16. Setelah saya membaca artikel ini, saya terharu melihat para pahlawan yang berjuang demi kemerdekaan NKRI, para pahlawan bahkan rela mengorbankan jiwa dan raga mereka untuk Indonesia

    1. Setelah membaca artikel ini saya terharu melihat perjuangan para pahlawan sampai rela mengorbankan nyawa untuk kemerdekaan Indonesia

  17. Artikel ini sangat memperlihatkan bagaimana perjuangan para pahlawan untuk indonesia merdeka, mereka sampai berani mempertaruhkan nyawa dan melawan rasa takutnya.Artikel ini juga memberi pembelajaran tentang rasa tanggung jawab besar yang harus miliki setiap orang, keberanian melakukan sesuatu termasuk melawan rasa takutnya sendiri dan berusaha melakukan sesuatu dengan bersungguh sungguh.

  18. Terharu membaca cerita pada artikel ini terutama dibagian saat koptu sugeng tertembak kakinya pada saat akan menaikkan bendera merah putih.Pada akhirnya bendera merah putih tetap berkibar sampai akhir pertempuran , walaupun pasukan elit kehilangan salah satu perwira . terbaiknya. Walaupun kini raga nya sudah tidak ada tapi jasanya akan selalu dikenang

    1. Saya sangat terharu setelah membaca artikel ini, karena artikel ini menceritakan tentang pengorbanan sang KOMANDAN MAYOR ATANG yang rela mengorbankan dirinya demi menegakkan NKRI di Dili, Timor Timur, walaupun beliau gugur dalam pertempuran tetapi jasanya akan selalu dikenang dari generasi ke generasi.

  19. Setalah membaca artikel diatas, kira harus menyadari bajwa pada jaman dulu para pahlawan rela mengorbankan segalanga termasuk nyawanya hanya untuk mempertahankan apa yang dimiliki oleh bangsa ini, dengan begitu kita sebagai penerus bangsa yang sedang menikmati hasil kemerdekaan ini, kita harus menjaga apa yang telah dimiliki bangsa ini jangan sampai apa yang telah kita miliki direbut oleh bangsa asing.

  20. Setalah membaca artikel diatas, kira harus menyadari bajwa pada jaman dulu para pahlawan rela mengorbankan segalanga termasuk nyawanya hanya untuk mempertahankan apa yang dimiliki oleh bangsa ini, dengan begitu kita sebagai penerus bangsa yang sedang menikmati hasil kemerdekaan ini, kita harus menjaga apa yang telah dimiliki bangsa ini.

  21. Ikut berdebar dan terharu setelah mendengar cerita diatas,rela mempertaruhkan apapun demi merebut kembali apa yang dimiliki bangsanya termasuk timor timur ini dari tangan fretilin,sampai kehilangan salah satu perwira terbaik. Jiwa tentara tidak pernah padam rela kehilangan nyawa demi membela negara.

    1. Saya sangat terharu setelah membaca artikel ini, karena artikel ini menceritakan tentang pengorbanan sang KOMANDAN MAYOR ATANG yang rela mengorbankan dirinya demi menegakkan NKRI di Dili, Timor Timur, walaupun beliau gugur dalam pertempuran tetapi jasanya akan selalu dikenang dari generasi ke generasi.

    1. Setelah membaca artikel ini saya terharu dengan para pejuang untuk mengibarkan bendera merah putih maskipun salah satu dari mereka berdua ada yang tertembak tetapi tembakan tersebut tidak di hiraukan demi mengibarkan bendera merah putih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *