[BP] – Tatar Sunda
Hubungan militer Indonesia dengan militer Korea Selatan cukup erat, hal ini ditandai dengan kerjasama pengadaan alutsista dari industri pertahanan Korea Selatan untuk memenuhi kebutuhan alutsista TNI.
Selain itu kedua negara juga setiap tahunnya saling mengirimkan perwakilan perwiranya untuk menempuh pendidikan militer baik ditingkat Lemhanas maupun Sesko Angkatan.
Saat ini di Korea Defense Language Institute (KDLI) ada lima perwira militer Korea Selatan yang belajar bahasa Indonesia, dan lima perwira militer Indonesia yang belajar bahasa Korea.
Kelima perwira militer Korea Selatan yang sedang belajar bahasa Indonesia tersebut adalah dalam rangka menghadapi kemajuan ASEAN khususnya Indonesia yang memiliki potensi paling besar di antara negara lainnya.
Sedangkan kelima perwira militer Indonesia yang sedang belajar bahasa Korea adalah dalam rangka pembekalan sebelum melaksanakan pendidikan di Nasional Defense University (NDU) setingkat Lemhanas, dan Joint Forces Military University setingkat Sesko Angkatan.
Pada peringatan hari kemerdekaan Indonesia dan Korea Selatan yang hampir bersamaan tanggalnya ini, para perwira dari kedua negara berkumpul dan berkesempatan untuk saling mengucapkan selamat atas kemerdekaan bangsa Indonesia dan Korea Selatan, serta berdoa bersama sebagai bentuk penghormatan atas pengorbanan para pahlawan kemerdekaan.
Selanjutnya mereka juga melaksanakan sesi free speaking dengan materi tentang sejarah Korea Selatan dan Indonesia, yang tentunya dilaksanakan dengan menggunakan bahasa yang dipelajari masing-masing sehingga semakin menambah makna pertemuan singkat tersebut.
Diantara perwira siswa militer Indonesia adalah Kolonel Marinir Sungatijantoro dan Mayor Kav. Ronald Tampubolon yang sudah pernah mengenyam pendidikan Sesko dan Selapa di Korea Selatan sebelumnya.
Mereka merasakan sesuatu yang istimewa, yaitu dapat merayakan hari kemerdekaan Indonesia dan Korea Selatan.
Hati para perwira tersebut sangat bangga dan terharu karena masih dapat merasakan kemerdekaan serta memiliki waktu untuk berkumpul bersama dengan militer Korea Selatan, yang menjadi rekan untuk maju bersama serta merenungkan makna kemerdekaan di negeri orang. [jayadewata/nong]