Touchless Hand Sanitizer Hasil Karya Mahasiswa Asal Indramayu 

Indramayu

[BP] – Tatar Sunda

Sejumlah mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang sedang Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) asal Kabupaten Indramayu sukses membuat terobosan dengan menciptakan alat Hand Sanitizer yang steril dari sentuhan para pemakai. Alat itu diberi nama Touchless Hand Sanitizer.

Mahasiswa yang menciptakan alat tersebut merupakan mahasiswa asal Kabupaten Indramayu. Mereka adalah Fahmi Rachmadi Wijaya Kusuma dari Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian, Aldi Destia Lesmana dari Departemen Fisika Fakultas MIPA, serta Abdurachman dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian. 

Saat ini mereka semua tengah melaksanakan KKN-T di Desa Juntinyuat Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu.

Menurut Ketua koordinasi lapangan KKN-T IPB asal Kabupaten Indramayu Fahmi Rachmadi Wijaya Kusuma, Touchless Hand Sanitizer yang dibuatnya selama 2 hari berfungsi sebagai alat Cuci Tangan dengan Hand Sanitizer yang menggunakan sensor ultrasonic. 

Para pemakai hanya cukup mendekatkan kedua tangan secara otomatis alat tersebut akan mengeluarkan air dengan sendirinya.

Menurutnya prinsip kerja Touchless Hand Sanitizer ini berdasarkan 4 komponen utama yaitu Arduino Uno sebagai Micro Controller atau sebagai otak pengontrol alat tersebut, dan Relay 1 Channel untuk memutus dan menyambungkan tegangan. Sementara sensor ultrasonik sebagai penerima dan Water pump DC sebagai pompa air.

“Alat ini menggunakan sensor ultrasonik yang mana jika tangan kita didekatkan ke sensor tersebut maka akan mengirimkan sinyal ke relay untuk menyalakan arus sehingga waterpump akan menyala untuk memompa cairan hand sanitizer,” jelasnya, Jum’at (21/8) dikutip dari laman pemkab.

Menurutnya karena sangat bermanfaat untuk kepentingan masyarakat agar terhindar dari Virus Corona, pihaknya secara langsung menyerahkan alat Touchless Hand Sanitizer kepada Pemerintah Desa Juntinyuat dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Indramayu.

Mereka sudah menghibahkan alat ini kepada Pemdes Juntinyuat dan BAPPEDA Kabupaten Indramayu, sebagai wujud dedikasi untuk tanah kelahiran  dengan menyumbangkan ilmu yang selama ini mereka dapatkan agar berguna untuk kepentingan masyarakat di tengah wabah Covid-19.

Sementara itu Kasubdit Pemerintahan dan Sosial Budaya BAPPEDA Kabupaten Indramayu, Sutangi menyampaikan, bahwa pihaknya menyambut gembira dengan kontribusi mahasiswa asal Indramayu dalam menciptakan sebuah terobosan yang dapat bermanfaat untuk masyarakat.

Pihaknya sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan mahasiswa KKN-T IPB asal Kabupaten Indramayu yang telah menciptakan alat Hand Sanitizer sensor. Ini bukti bahwa mahasiswa sebagai generasi penerus pembangunan daerah Kabupaten Indramayu telah berkontribusi langsung untuk masyarakat dan daerah.

Selanjutnya hasil temuan alat Touchless Hand Sanitizer dari mahasiswa KKN-T IPB asal Kabupaten Indramayu akan dicatat dan didaftarkan sebagai hasil inovasi daerah.

Pihak Pemerintahan Kabupaten Indramayu berharap dengan temuan alat Touchless Hand Sanitizer ini, Indramayu bisa kembali meraih peringkat pertama inovasi daerah tingkat Provinsi Jawa Barat. [jayadewata]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *