[BP] – Tatar Sunda
Belum lama ini, Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami meresmikan kawasan Geowisata Batu Bubut, Senin (24/8).
Kawasan yang terletak di Kampung Samelang, Desa Mekar Mukti, Kecamatan Waluran itu menonjolkan keunikan batu purba yang tertata dengan rapi di lahan sekitar 10 hektar.
Berdasarkan data, bebatuan yang ada di Desa Mukti merupakan batuan debu gunung api yang terbentuk 20 juta tahun lalu dibawah permukaan laut dan tersebar sehingga seperti labirin.
Marwan mengatakan, bebatuan yang ada di lokasi geowisata tersebut sangat luar biasa. Situs bebatuan yang berada di kawasan Geopark Ciletuh – Palabuhanratu ini bisa dijadikan eduwisata dengan konsep destinasi tanpa merusak lingkungan dan batuannya. “Batuan seperti ini harus dilestarikan, sebab mengandung sejarah peradaban” ujarnya dikutip dari laman resmi pemkab..
Dalam kegiatan tersebut, Marwan mengajak para pemuda untuk kreatif. Sehingga, lokasi geowisata itu bisa lebih menarik, karena potensi ini jarang dimiliki tempat lain.
Menurut Marwan, tempat wisata ini harus berdampak positif bagi masyarakat sekitar, terutama dalam mengangkat perekonomian.
Masyarakat bisa ikut berjualan di sekitar lokasi wisata sehingga bisa memberikan nilai tambah terhadap daya tarik tempat wisata tersebut
Marwan menekankan agar bebatuan yang memiliki nilai sejarah itu tidak dirusak dan dijaga bersama. Jangan sampai jadi objek vandalisme ataupun dirusak.
Dalam kesempatan itu Kepala Desa Mekar Mukti H. Deden berterima kasih, lokasi wisata itu bisa diresmikan Bupati.
Menurutnya, pemanfaatan lahan dengan puluhan bebatuan unik itu telah disetujui masyarakat. Selama wisata itu tidak berbau negatif. Menurutnya masyarakat, pemuda, tokoh, dan ulama saling mendukung dalam hal ini.
Deden menjelaskan bahwa lahan yang berisi bebatuan ada 10 hektar. Namun baru dikelola sekitar 3 hektar yang dijadikan tempat wisata..
Masyarakat sekitar menyambut antusias peresmian tempat wisata ini. Sidin (58) mengaku senang dan setuju lokasi batu bubut dijadikan objek wisata, apalagi dengan dukungan kepala daerah.
Menurutnya bebatuan itu sudah ada sejak dia lahir, di mana dulu kondisinya belum terawat berbeda dengan sekarang. [jayadewata]