[BP] – Tatar Sunda
Belum lama ini, Pemerintah Kabupaten Buleleng bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan menjadikan Museum Gedong Kirtya Singaraja sebagai pusat pembelajaran dan penelitian lontar di Buleleng.
Proses kerjasama tersebut dilaksanakan melalui Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan Ketua STAHN Mpu Kuturan I Gede Suwindia pada Kamis (3/9).
Melalui MoU ini, STAHN Mpu Kuturan sebagai institusi pendidikan tinggi berbasis agama Hindu dan budaya Bali akan bekerjasama dengan Pemkab Buleleng dalam memberikan pembelajaran terkait adat maupun agama dengan lontar-lontar di Museum Gedong Kirtya.
Bupati Suradnyana mengaku sangat bangga dengan komitmen bersama STAHN Mpu Kuturan untuk melestarikan lontar-lontar warisan leluhur melalui pembelajaran dan penelitian.
Diharapkan Melalui MoU ini bupati pengetahuan dan pengamalan kearifan lokal Buleleng dapat secara lebih luas lagi dipelajari oleh generasi muda khususnya di daerah Buleleng.
Melalui komitmen bersama STAHN Mpu Kuturan, bupati berharap segala keilmuan maupun pengetahuan leluhur yang terangkum dalam lontar-lontar di Museum Gedong Kirtya secara bersama-sama dapat dikaji lebih dalam lagi.
“Kita akan gali, kita lihat satu per satu, tentang jenis-jenis pelajaran yang ditinggalkan oleh leluhur kita”, jelas Suradnyana dikutip dari laman resmi pemkab.
Adapun Ketua STAHN Mpu Kuturan I Gede Suwindia mengatakan setelah penandatanganan MoU ini pihaknya secara teknis akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Buleleng.
Menurut Suwindia, STAHN Mpu Kuturan bersama dengan Disbud Buleleng ke depannya akan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan belajar untuk masyarakat Buleleng terkait adat maupun agama dengan referensi dari lontar-lontar yang ada di Museum Gedong Kirtya.
Lebih lanjutnya Suwindia menjelaskan pihaknya akan mensupport penuh upaya pendidikan kepada masyarakat, dalam konteks mencerdaskan kehidupan masyarakat Buleleng secara pendidikan keagamaan maupun secara sastra agama.
Kerjasama ini diharapkan akan turut mengangkat kearifan budaya lokal Buleleng. [jayadewata]