[BP] – Tatar Sunda
Menurut Ketua Umum Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) DR. Suriyanto, PD, SH, MH, M.Kn, di tengah pesatnya perkembangan informasi global seperti sekarang ini, harus diimbangi dengan kecerdasan dalam menganalisa dan menyampaikan informasi kepada masyarakat luas.
Suriyanto mengaku prihatin dengan kondisi yang terjadi saat ini, dimana sejumlah pihak menyalahgunakan media siber untuk kepentingan negatif.
Untuk itu dia minta kepada seluruh jurnalis yang tergabung dalam organisasi PWRI, harus berperan aktif dalam menghadapi dan mengurangi penyalahgunaan negatif media siber apalagi berita hoaks (bohong).
Menurutnya PWRI harus mampu menjembatani dan membentengi merebaknya penyalahgunaan media siber dan berita bohong.
“Kita tidak ingin penyalahgunaan media siber dan berita hoaks menyebabkan pandangan negatif di masyarakat terhadap media. Oleh sebab itu perlunya peran seluruh jurnalis PWRI dalam menyikapi penyalahgunaan media siber dan berita hoaks”, kata Suriyanto, Senin (7/9/)
Workshop Media
Senada dengan Suriyanto, untuk meningkatkan kompetensi jurnalis dan pengelola media, Plt. Sekretaris Jenderal DPP PWRI, D. Supriyanto JN, mengatakan, dalam waktu dekat, PWRI akan akan menggelar workshop media siber.
Kata dia, digelarnya workshop ini, sekaligus untuk menyikapi persoalan yang berkembang belakangan ini, dimana berita-berita hoaks banyak bermunculan di media sosial.
Menurutnya workshop ini penting, dimana media siber saat ini sangat rentan tersangkut dengan UU IT. Sehingga diharapkan melalui workshop ini para insan pers atau pemilik media siber bisa terhindar dari kasus atau persoalan UU IT.
Kedepannya pihak DPP akan bersinergi dengan DPD maupun DPC PWRI untuk pelaksanaannya. Namun mengingat saat ini masih dalam masa pandemik Covid-19, tentu tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Pelaksanaan hal ini Ini akan dibahas lebih matang, dan merupakan salah satu program strategis PWRI untuk meningkatkan kompetensi wartawan. [asep ridwan]