[BP] – Tatar Sunda
Di bulan Muharram 1442 Hijriyah ini, Relawan Tim Kesehatan BPBN RSUD Sayang Cianjur berbagi kepada anak yatim.
Setelah melakukan santunan kepada anak yatim di Kampung Warungnenggang RT.03/04 Desa Sukamanah Mande Cianjur tepatnya 20 Agustus 2020 lalu.
Selasa (08/09) Timkes BPBN Cianjur kembali melakukan santunan di acara syukuran khitanan Satrio Pramudia Argatsani (5) putra Asep Darsono dan Novi di Kampung Cilalay RT 02/03 Desa Cijagang Cikalongkulon.
Puluhan anak yatim dari tiga RT di dusun Cilalay tampak terlihat bahagia mendapatkan santunan itu.
Asep Darsono ayahanda Satrio, mengaku kaget ada apa dengan tamu undangannya yang tiba-tiba datang membuat acara sendiri ditengah resepsi khitanan anaknya.
“Adanya santunan ini, jujur saya merasa bangga dengan adanya rekan kerja yang tiba-tiba datang seperti itu, walaupun sedikit kaget juga pada awalnya,” akunya.
Asep melanjutkan, terimakasih kepada BPBN Cianjur yang sudah membuat suasana menjadi sedikit haru, karena bagaimana tidak itu terjadi diluar rencana saya.
Menurutnya kegiatan menyantuni anak yatim itu adalah hal yang baik, apalagi jika sudah merasa mampu kenapa tidak untuk melakukannya.
Dia menambahkan kegiatan tersebut bagus dan bisa menjadi motivasi bagi yang lain agar lebih peduli kepada anak yatim.
Sementara saat ditemui awak media Ketua Timkes BPBN Cianjur Cece S yang akrab dipanggil Dokprit menyampaikan, apa yang dilakukannya itu adalah bagian dari programnya dalam menjalankan kepemimpinannya itu.
“Dari hasil pendapatan/kerja, kita mengadakan iuran uang kas itu pun tidak memaksa dan tidak mentaktor nominalnya. Biar sedikit yang penting ikhlas dan Alhamdulillah bisa terlaksana”, ucapnya.
Atas kegiatan tersebut sempat ada celoteh warga yang mengatakan bahwa itu kampanye menjelang pemilihan kepala daerah.
Menyikapi hal tersebut Dokprit menjelaskan, bahwa apa yang mereka (Timkes BPBN) lakukan bukanlah kampanye dan sama sekali tidak ada unsur politiknya, tetapi mencoba untuk belajar lebih peduli kepada anak yatim.
Menurutnya ini bukanlah ajang politik, karena memang sudah terbiasa dilakukan secara rutin dengan mengeluarkan zakat penghasilan. [sandi]