[BP] – Tatar Sunda
Beberapa waktu yang lalu, seorang pasien positif Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat ditemukan tewas bunuh diri setelah melompat dari Tower Enam.
Menurut Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian, pasien tersebut merupakan seorang laki-laki yang berusia 42 tahun.
Aris Mudian menjelaskan bahwa pasien yang sedang menjalani karantina itu bunuh diri pada hari Selasa malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Meskipun demikian, Aris menjelaskan dirinya tidak mengetahui kejadian pasti dan apa yang menyebabkan pasien mengakhiri hidupnya dengan cara meloncat dari gedung tempat dirinya dikarantina.
“Yang jelas ada laporan begitu kita sampaikan,” kata Aris melalui pesan singkat, dikutip dari anadolu.
Berdasarkan data yang ada, hingga saat ini Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet merawat 1.637 orang pasien.
Adapun 1.635 diantaranya merupakan pasien Covid-19 sementara dua pasien lainnya merupakan pasien suspek Covid-19.
Berdasarkan hasil informasi yang didapat, sejak aktif digunakan sebagai tempat karantina pasien Covid-19, terhitung dari 23 Maret sampai dengan 10 September 2020, pasien yang terdaftar di RSD Wisma Atlet telah mencapai sekitar 14.265 orang. [jayadewata]
Semoga di beri ketabahan dan kesabaran atas terkena nya Covid-19
Semoga tidak terjadi lagi seperti itu
Semoga tidak terjadi lagi kedepannya,jangan putus asa tetap semangatt melawan covid jni
Semoga hal ini tidak terjadi lagi, seharusnya mereka semangat untuk bisa sembuh
Aduh sampe terjadi kejadian seperti itu juga yah pada korban covid
saya sangat sedih smoga tidak terulang lagi kejadian tersebut bisa terjadi karna adanya tekanan mental yang membuat pasien bunuh diri
Kejadian tersebut terjadi mungkin karena tekanan mental yang terjadi pada pasien tersebut.
Saya sangat sedih semoga tidak terulang lagi
Saya sangat sedih semoga tidak terulang kembali
Semoga tidak terjadi lagi kedepannya
Aduh sampe terjadi kejadian seperti itu juga yah pada korban covid
Semoga tidak ada lagi hal sperti itu
Setelah membacanya, saya merasa kasihan. Semoga tidak terjadi lagi.
Berita ini mengajarkan kepada kita agar kita tetap harus bersabar dan jangan terlalu setres agar psikis kita tetap terjaga
Psikisnya mungkin kena karena terlalu lama isolasi diri, seharusnya harus bisa membiasakan diri hidup sendiri.
Astagfirullah semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini
Memang covid 19 itu adalah penyakit yang mematikan dan kita harus melakukan isolasi agar tidak menularkan pada yang lain. Tentu saja jika terlalu lama di karantina membuat pasien stres apalagi jika semua orang mulai menjauhi nya maka bukan hal yang aneh jika ada pasien yang bunuh diri
semoga tidak terjadi lagi
semoga tidak terjadi lagi kedepannya
Semoga orang yang positif COVID diberi kesabaran, kekuatan dan mempunyai semangat hidup untuk sembuh dari virus ini. Dan semoga tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini lagi.
Semoga tidak terjadi lagi untuk kedepannya dan menjadi pembelajaraj untuk kita semua
Semoga tidak terjadi lagi dan menjadi pembelajaraj untuk kita semua
Mungkin saking setresnya dia tidak memikirkan hidup dan lebih baik bundir,semoga tidak terjadi lagi kejadian sprtiini, dan covid-19 bisa cepat berlalu agar masyarakat bisa beraktivitas kembali seperti biasanya.
Semoga kejadian ini tidak terulang lagi pada pasien yang lain dan semoga para medis di berikan kesehatan dan kekuatan untuk melayani pasien².
mungkin saking prustasinya dia bunuh diri
semoga kejadian pasien covid-19 yang bunuh diri tidak terjadi lagi ke kedepannya
aya nya nu kitu
aya aya wae alam dunya, tereh kiamat
Semoga tidak terjadi lagi hal mengerikan seperti itu. Jangan pernah putus asa.
Semoga tidak terjadi lagi kedepannya
saking takut mati karena korona, akibatnya milih bunuh diri lompat dari gedung, hadeeeeuh
Coba deh bikin tempat karantina yg di bukit,,biar skalian piknik jadi gak stresss…
Yg lbh bagus itu di pulau sambil mantai dan bakar2 ikan,, mandi tiap hari,, berjemur tiap hari… Hhaaa
Gak gtu broww masalahnya,,, ongkir nya mahal klo ke pantai atau gunung,, mending beli masker,,, 😂😂😂
semoga tidak terjadi lagi hal seperti itu untuk kedepannya