Iran Unjuk Kekuatan Militer di Laut Oman dan Samudra Hindia

[BP] – Tatar Sunda

Angkatan bersenjata Republik Islam Iran pada Kamis lalu melaksanakan latihan militer besar-besaran di perairan selatan negara itu di tengah meningkatnya ketegangan dengan musuh bebuyutannya Amerika Serikat.

Latihan militer yang bersandi Zulfiqar-99, yang berlangsung selama tiga hari, melibatkan unsur kekuatan angkatan darat, laut, udara, kekuatan pertahanan udara dan penggunaan sejumlah senjata yang baru dikembangkan.

Latihan militer dengan skala besar itu digelar di wilayah seluas lebih dari 2 juta kilometer persegi, yang meliputi perairan timur Selat Hormuz, Laut Oman, pantai Makran dan Samudera Hindia bagian utara.

Unjuk kekuatan kapal-kapal permukaan dan kapal selam, penerbangan udara dan laut, serta sistem radar dan rudal menjadi awal pembuka latihan tersebut di bawah komando Pangkalan Angkatan Darat Zulfiqar.

Tujuan utama dari latihan tersebut adalah untuk menguji rencana taktis ofensif dan defensif negara guna melindungi perairan teritorial Iran di tengah ketegangan yang terus meningkat di wilayah tersebut.

Selama ini banyak insiden terjadi kawasan Teluk Persia, yang melibatkan kapal-kapal Iran dan AS dalam beberapa bulan terakhir dan terkadang mengarah pada konfrontasi fisik.

Kedua negara secara bergantian melancarkan ancaman dan gertakan sejak 2018, ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan penarikan dari kesepakatan nuklir Iran dan menerapkan kembali sanksi.

Selama dua tahun, latihan militer Iran telah menjadi ajang  rutin, yang diyakini para ahli sebagai ajang unjuk gigi kepada musuh-musuhnya.

Puncaknya ketika terjadi pemboman yang menewaskan Sulaimani salah satu Jenderal Top Iran oleh drone Amerika Serikat di Baghdad.

Tidak butuh lama Iran pun membalas dengan meluncurkan puluhan rudal yang menghantam beberapa pangkalan militer Amerika Serikat di Irak sehingga hancur porak poranda.

Menurut Laksamana Muda Habibollah Sayyari, wakil kepala militer Iran, latihan yang terbaru ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dan kemampuan militer di bidang pertahanan laut, udara dan darat.

Lebih lanjut dia menjelaskan keamanan di Asia Barat dan jalur perairan strategisnya membutuhkan kerja sama keamanan dalam negeri dari semua negara kawasan dan mencegah kehadiran asing di perairan regional.

Selama latihan, drone jarak jauh Iran Simorq akan diuji dalam operasi tempur melawan kapal musuh tiruan dan juga misi pengintaian.

Angkatan bersenjata Iran baru-baru ini menguji semua rudal dan senjata yang baru dikembangkan dalam latihan militer besar-besaran, termasuk dalam latihan Great Prophet 14 di Teluk Persia pada Juli lalu. [jayadewata]