Sultan Sulu Mengklaim Sabah Wilayahnya, Filipina dan Malaysia Bisa Perang

Sultan Sulu Klaim Sabah
ilustrasi.net - pakuan

[BP] – Tatar Sunda

Sultan Sulu dari Filipina,  Dr Ibrahim Bahjin Shakirullah II mengatakan dia tidak melepaskan klaimnya atas Sabah meskipun Malaysia menolak klaim tersebut.

Menurut Bahjin, dia telah menulis surat ke kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di Manila untuk menanggapi catatan Malaysia kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

“Meskipun terlihat benar, sesuai dengan anggapan Malaysia bahwa Filipina tidak memiliki kekuasaan untuk mengklaim Sabah atas nama Kesultanan Sulu, adalah fakta yang tidak dapat disangkal bahwa Sabah masih tetap menjadi milik teritorial Kesultanan Sulu”, kata Sultan (3/9), dikutip dari manila times.

Kesultanan menyatakan akan tetap mengklaim daerah Sabah yang seharusnya dikembalikan kepada mereka setelah disewa oleh pihak Inggris selama 100 tahun sesuai dengan hukum internasional.

Menurut Sultan Sulu, hingga hari ini, Malaysia terus mengirimkan pembayaran sewa tahunan ke Kesultanan dengan mengabaikan fakta bahwa sewa telah kedaluwarsa dan bahwa daerah Sabah sebagai properti harus dikembalikan kepada pemilik sahnya yaitu Kesultanan Sulu.

Bahjin mengatakan, pernyataan bahwa penghuni Sabah telah menyatakan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri dan memutuskan menjadi warga negara Malaysia tidaklah penting.

Menurutnya mereka hanyalah penghuni liar di suatu wilayah yang bukan milik mereka. Dan jika terjadi pemulihan, mereka memiliki pilihan untuk pindah ke tanah Malaysia yang luas atau tetap menjadi penduduk Kesultanan Sulu.

Dia melanjutkan bahwa rakyat Kesultanan Sulu yang saat ini berada di Sabah diperlakukan dengan kejam, dipenjara, dianiaya dan dibuang oleh pemerintah Malaysia.

Dalam catatan yang dikirim ke PBB pada 27 Agustus, pemerintah Malaysia mengatakan tidak pernah mengakui klaim Filipina atas Sabah, yang sebelumnya dikenal sebagai British North Borneo.

Sabah adalah bagian dari Kesultanan Sulu yang berusia berabad-abad, yang diperoleh dari Brunei sebagai hadiah.

Berdasarkan sejarahnya, pada abad ke-18, British North Borneo Co. menyewa Sabah dari Sultan Sulu seharga 5.000 dolar Malaya per tahun. 

Jumlah tersebut kemudian ditingkatkan menjadi 5.300 Malaya. 

Malaysia, yang memperoleh kemerdekaan dari Inggris setelah Perang Dunia Kedua, kemudian mencaplok daerah itu dari Kesultanan Sulu walaupun tetap terus membayar sewa. [jayadewata]

Respon (31)

  1. Semoga permasalahan yang dihadapi cepat terselesaikan secara damai agar tidak menimbulkan peperangan yang menyebabkan kegaduhan antar negara.

  2. Semoga tidak ada lagi perang dan konflik konflik antar negara dan didunia ini, semoga dunia ini selalu aman damai tenteram

  3. Sultan mah bebas hahaha
    Selesaikan masalah dengan damai saja atau perundingan tidak usah perang perang yang bisa merugikan kedua negara

  4. Jika benar apa yang dikatakan Sultan Sulu, semoga permasalahan ini dapat diselesaikan dengan cara damai. Menyelesaikan masalah itu bukan dengan otot tapi dengan otak

  5. Semoga kasus mengenai wilayah tersebut segera terungkap kejelasannya, dan tidak adanya perang antara kedua negara tersebut.

      1. Setelah membaca artikel ini setiap kedaulatan negara diganggu oleh negara lain maka jalan nya perang tapi sebaiknya peperangan ini tidak terjadi karena dapat merugikan semua aspek bagi kedua negara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *