[BP] – Tatar Sunda
Setelah sebelumnya menyerang pemerintah Cina dengan melakukan pelarangan aplikasi Tik Tok yang dianggap sebagai alat intelijen pihak Cina, Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada akhirnya mengatakan memberikan izin bagi proposal penjualan bisnis aplikasi Tik Tok yang merupakan aplikasi berbagi video populer di dunia saat ini kepada sejumlah perusahaan AS, termasuk Oracle.
Menurut Trump dirinya dirinya secara konsep menyetujui kesepakatan tersebut.
Oracle sebelumnya telah menyepakati sebuah perjanjian dengan ByteDance, operator Tik Tok di Cina, dan menyerahkannya kepada otoritas AS.
Trump pada Sabtu (19/09) mengatakan kepada para wartawan bahwa suatu langkah yang baik jika Oracle mampu menyelesaikan proses tersebut.
Menurut Trump aplikasi tersebut akan memiliki tingkat keamanan 100 persen dan perusahaan baru tersebut akan mampu mempekerjakan sedikitnya 25.000 orang.
Sebelumnya Trump memerintahkan ByteDance untuk menjual operasi Tik Tok di AS dengan alasan risiko keamanan nasional. Menurutnya pemerintah Cina dapat menyalahgunakan data para penggunanya.
Tik Tok dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa perusahaan baru itu akan dibentuk untuk mengoperasikan aplikasi Tik Tok.
Oracle dan Walmart akan memiliki sahamnya. Ditambahkannya bahwa Oracle akan memberikan dukungan teknis guna melindungi data para pengguna.
Trump dan pemerintahannya ingin melarang penggunaan Tik Tok di AS bulan November mendatang, namun sebuah kesepakatan yang sukses dapat menghindari hal tersebut. Akan tetapi kesepakatan tersebut memerlukan persetujuan dari otoritas Cina.
Dalam keterangannya, Departemen Perdagangan AS mengumumkan akan mengundur larangan mengunduh Tik Tok selama sepekan hingga tanggal 27 September dengan alasan perkembangan positif dari negosiasi tersebut. [jayadewata]
butuh dahar lain butuh tik tok masyarakat mah
aplikasi paling populer euy,,, urng ge sarua reseup
saha tah nu beuki tik tokan, kade ahhh