[BP] – Tatar Sunda
Beberapa waktu yang lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil survei perilaku masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Dalam survei itu disebutkan terdapat 17 persen responden yang merasa sangat tidak mungkin ataupun tidak mungkin tertular Covid-19.
Menurut Kepala BPS Suhariyanto, survei tersebut dilakukan untuk memperoleh data tambahan untuk bisa menguatkan kebijakan penanganan Covid-19 yang selama ini sudah dilakukan pemerintah.
Survei dilakukan dari tanggal 7 hingga 14 September dengan jumlah responden sebanyak 90.967 orang yang disurvei secara daring atau online.
“Berdasarkan jenis kelamin, tidak berbeda antara pria dan wanita yang merasa tidak mungkin tertular Covid-19,” dia menjelaskan dalam diskusi virtual, Senin.
Adapun berdasarkan kelompok umur persentase masyarakat yang merasa kebal dari Covid-19 juga hampir berimbang, dengan persentase tertinggi ada di kelompok usia 17 hingga 30 tahun sebesar 20,2 persen.
Suhariyanto menambahkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, masyarakat semakin meyakini bahwa Covid-19 berbahaya dan mudah menular.
Dia mengatakan hanya 13,41 persen masyarakat berpendidikan diploma ataupun sarjana yang merasa tidak akan tertular Covid-19, sementara pada masyarakat berpendidikan SD yang merasa kebal dari Covid-19 mencapai 33,69 persen.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan berdasarkan hasil dari survei tersebut, menunjukkan ada sekitar 45 juta orang dari total 270 juta penduduk Indonesia yang merasa aman dan tidak akan terpapar Covid-19.
Doni menambahkan bahwa yang menjadi perhatian adalah para penderita Covid-19 tanpa gejala yang tidak menyadari telah terpapar dan menjadi penghantar virus untuk orang lain, khususnya orang-orang terdekat yang cepat atau lambat pasti tertular.
Menurut Doni, Covid-19 ini bukan rekayasa dan konspirasi, sehingga seluruh pihak perlu terlibat dalam pencegahannya dengan mengikuti protokol kesehatan. [jayadewata]