[BP] – Tatar Sunda
Beberapa saat setelah Majelis Umum PBB mengadakan pemilihan 15 kursi Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) pada Selasa, Amerika Serikat menunjukan kekecewaan atas masuknya Rusia, China dan Kuba.
Terkait hal ini, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump menarik negaranya dari badan PBB tersebut pada 2018 karena bias anti-Israel dan aturan yang membiarkan pelaku pelanggaran HAM menduduki kursi keanggotaan badan tersebut.
Lebih lanjut Pompeo mengatakan AS telah berulang kali mendesak anggota PBB untuk segera bertindak mereformasi badan tersebut.
“Sayangnya, seruan itu tidak diindahkan, dan hari ini Majelis Umum PBB sekali lagi memilih negara-negara dengan catatan hak asasi manusia yang menjijikkan, termasuk China, Rusia dan Kuba,” ujar dia dikutip dari anadolu.
Rusia, China dan Kuba masuk Dewan HAM PBB meskipun mendapat penentangan dari para kritikus karena dianggap memiliki catatan pelanggaran berat soal HAM di negara mereka.
“Pemilihan ini hanya semakin memvalidasi keputusan AS untuk menarik dan menggunakan tempat dan peluang lain untuk melindungi dan mempromosikan hak asasi manusia universal,” kata Pompeo.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat ini mengatakan bahwa AS merupakan pihak utama yang menghukum para pelanggar hak asasi manusia di Xinjiang, Myanmar, Iran, dan di tempat lain.
Lebih lanjut dia menjelaskan negaranya memiliki komitmen yang dijabarkan dengan jelas dalam Deklarasi PBB, dan Amerika Serikat adalah kekuatan untuk kebaikan di dunia, dan akan selalu demikian. [jayadewata]