Penemuan Bayi Mungil Di Pinggiran Sungai Cianjur Gegerkan Warga

Screenshot 20210419 1630472

[BP] – Tatar Sunda

Cianjur, Bewara Pakuan – Warga BTN Rancabali, Kelurahan Muka, Cianjur kota digegerkan dengan penemuan bayi malang di sekitar jembatan sungai Cikukulu, Minggu (18/04/2021).

Bayi malang itu pertama kali ditemukan oleh warga bernama Dik Dik (36) sekira pukul 03.30 WIB.

Awalnya ia mendengar suara tangisan bayi di sungai yang tak jauh dari rumahnya.

Penemuan bayi malang itu dibenarkan Kapolsek Cianjur Kota, Kompol A. Suprijatna.

Bahwa benar awalnya warga setempat mendengar ada suara tangisan bayi di sekitaran sungai.

Karena penasaran warga tersebut menelusurinya dan ditemukanlah benda terbungkus kain batik.

“Saksi melihat ada benda bersuara yang dibungkus kain batik di aliran Sungai Cikukulu yang dangkal,” ucap Kompol A. Suprijatna kepada wartawan.

Masih dikatakan Kompol A. Suprijatna, atas penemuan itu, warga tersebut berinisiatif turun ke sungai Cikukulu untuk memastikan benda temuannya itu.

Dan ditemukanlah sosok bayi malang tersebut yang ternyata masih hidup, karena masih bernafas dan menangis.

“Setelah memastikan itu adalah bayi, saksi pun memanggil dan melaporkan penemuannya itu kepada ketua RW dan petugas keamanan BTN Rancabali Cianjur,” ujarnya.

Kemudian, lanjut Kompol A. Suptijatna, atas penemuan bayi malang di Sungai Cikukulu, Cianjur itu, Ketua RT bersama warga dan keamanan BTN Rancabali Cianjur membawa bayi itu ke Bidan Ida Royani di BTN Gadung Permai Blok AD No. 4 RT. 01/RW 16 Desa Bojong, Kecamatan Karang Tengah, Cianjur untuk diperiksa kondisinya.

“Dari Bidan Ida Royani, hasilnya menyatakan bayi tersebut bisa diselamatkan dalam keadaan sehat jasmani dan rohani. Dan bayi itu pun kembali dibawa ke rumah warga untuk di rawat,” tandasnya.

Terpisah, Bidan Ida Royani mengungkapkan, bayi itu dalam keadaan sehat jasmani, hanya saja di badan bayi malang itu masih terdapat vernikasilsa atau lemak dari kandungan.

“Itu menandakan bahwa bayi itu baru saja dilahirkan. Karena kalau vernikasilsa tidak segera dibersihkan sekitar dua jam setelah kelahiran akan mengering,” kata Ida Royani.

Ia melanjutkan, tali pusar bayi itu sudah terputus, tapi sepertinya pemotongan tali pusar itu bukan orang yang ahli dalam bidang itu.

“Kuat dugaan bayi tersebut dilahirkan dibantu oleh orang yang bukan ahlinya. Untuk jenis kelaminnya perempuan dengan panjang/tinggi 48 centimeter dan berat badannya 3 kilogram,” tandasnya.[Ace]

Respon (11)

  1. Alus keneh kieu, daripada nyawa budak dirogahala mah, teu sanggup ngurus nya tinggal dibikeun ka nu siap ngurus. Sing sehat jeng panjang umur nyai

  2. Alhamdulilah keneh teu nepika siga nu lain orok anyar borojol dirogahala ku indungna,,, ieu mah sehat jeng aya nu ngurus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *