102 views

Bupati Bogor Mengaku Geram Terhadap Wartawan “Bodrek” yang Mengganggu Kinerja Kepala Desa di Wilayahnya

Bogor, Bewara Pakuan – Bupati Bogor Ade Yasin tidak bisa menutupi rasa geramnya terhadap LSM tidak jelas dan wartawan yang tidak memiliki identitas alias Bodrex yang selama ini menurutnya sering mengganggu kinerja para Kepala Desa dengan mencari-cari kesalahan.

Dia meminta jika ada oknum seperti itu segera adukan ke pihak kepolisian. Ade mengatakan hal tersebut di hadapan sejumlah Kepala Desa yang hadir pada kegiatan Rebo Keliling (Boling) di Club House PT. SBI, Klapanunggal, Rabu (16/6/21).

Ade Yasin mengungkapkan bahwa ada laporan selama ini di mana kepala desa sering diganggu sehingga tidak bisa kerja.

Ade mengambil contoh bantuan Samisade, di mana menurutnya uangnya belum turun sudah didatangi oleh yang pihak yang mengaku wartawan tapi tidak jelas identitasnya alias bodrek. 

“Jadi Kepala Desa sering didatangi oleh wartawan bodrek, atau LSM yang tidak jelas identitasnya, atau juga oknum yang mengatasnamakan aparat penegak hukum,” terang Ade. 

Ade menambahkan, keberadaan oknum-oknum ini mengganggu kinerja aparatnya di mana mereka selalu mencari-cari kesalahan.

Menurut Ade, yang tadinya tidak ada salahnya, kalau terus dicari-cari kesalahannya, bisa saja jadi salah. 

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kapolres Bogor, dan akan menangkap oknum-oknum tersebut. Dia menambahkan akan menjamin keamanan kepala desa, jika ada yang mengganggu apalagi melakukan tindak pemerasan, pihaknya akan melakukan penindakan.

“Untuk urusan pembangunan yang bersumber dari dana Samisade, atau anggaran lainnya,  Kepala Desa harus berani kalau tidak merasa salah hadapi saja, jika ada wartawan bodrek yang mengganggu laporkan ke Kapolsek dan Danramil,” tandas Ade, dikutip dari siaran pers Pemkab Bogor.

“Hari ini, saya bawa wartawan asli untuk meliput kegiatan Boling ini, biar mereka tahu kondisi di wilayah seperti apa. Nantinya yang merasa wartawan bodrek kalau liat wartawan asli pasti minggir. Dengan begitu bisa mengikis keberadaan wartawan bodrek, sehingga lama kelamaan akan habis,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.