Bogor, Bewara Pakuan – Senin, 28 Juni 2021, resmi dibuka pendidikan dan pelatihan (Diklat) bidang pengolahan hasil perikanan oleh Asisten Menteri (Asmen) Kementrian Tenaga Kerja RI, Bambang. Pelaksanaan kegiatan berlangsung di Bogor.
Hadir pada acara tersebut Ketua Blk Komunitas Kesejahtraan Umat Rayendra, diikuti oleh 16 peserta dari berbagai wilayah kabupaten di Jawa Barat.
Dalam pidatonya Asmen Kementrian Tenaga Kerja RI, Bambang, menyampaikan, maksud dan tujuan pemerintah melalui Kementrian Tenaga Kerja ini adalah untuk mencetak usahawan sebagai tunas-tunas baru yang mampu bersaing dan berkuwalitas dengan nilai ekonomis. Sehingga pada saatnya nanti akan mengurangi tingkat pengangguran.
“Para peserta Diklat, harus betul-betul, serius dan fokus dalam menimba ilmu saat diklat ini. Maka mulai dari pengenalan, pemilahan, pengolahan, pengemasan bahan baku hingga penjualan, mulailah dengan Bismillah,” kata Bambang saat menutup pidatonya dan meresmikan Diklat tersebut, Senin (28/06/2021).
Pidato selanjutnya disampaikan Ketua Yayasan Blk Komunitas Harapan Kesejahtraan Umat, sekaligus sebagai penyelenggara Diklat, Rayendra. Dirinya menitikberatkan kepada keselamatan kerja, ketertiban, kebersihan lingkungan kerja dan liingkungan umum terutama masalah limbah.
“Dalam menyimak setiap pelajaran, kita harus betul-betul mencermati dan memahami supaya setelah Diklat ini selesai bisa langsung dipraktekan melalui usaha yang dipilih sesuai dengan skill yang telah didapat dari Diklat ini, kata Dia.
Dia menuturkan, setelah Diklat selesai peserta akan diberikan Sertipak berkelas Nasional Badan Nasional Sertifikasi Propesi (BNSP), tujuannya untuk memudahkan dalam melakukan kegiatan usaha maupun dalam sektoral bekerja.
“Nantinya untuk memudahkan peserta dalam menjalankan usahanya, peserta akan diberikan Sertipak berkelas Nasional Badan Nasional Sertifikasi Propesi (BNSP),” tuturnya.
Sementara itu, instruktur Diklat, Rio memberikan arahan-arahan singkat kepada para peserta. Disini kita semua peserta adalah rekan, artinya tidak ada atasan atau bawahan dan tidak ada yang pinter maupun yang bodoh.
“Ya, intinya kita semua sama-sama belajar, berdiskusi dan jangan merasa paling paling bisa. Karena yang terpenting adalah punya kemauan dan cita-cita untuk bisa merubah nasib kejenjang yang lebih baik. Dalam hal ini, kita harus menerapkan Kedisiplinan, jangan malu bertanya, rajin dan harus berani mencoba praktek kerja nyata,” ujarnya
Kesalahan adalah hal yang biasa saat belajar, tapi kesalahan akibat tidak mau belajar itulah kebodohan,” tambah Rio.
Sebagai tandanya Diklat dibuka, Asmen Kementrian Tenaga Kerja menyerahkan pakaian seragam Diklat dan sepatu sebagai simbolis kepada ketua pelaksana kegiatan.