Istanbul, Bewara Pakuan – Menurut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Kanal Istanbul akan membuka halaman baru bersejarah dalam pembangunan Turki modern.
Pernyataan itu disampaikan Erdogan pada upacara peletakan batu pertama untuk jembatan pertama mega proyek tersebut, Juni lalu, dilansir dari Anadolu Agency.
Erdogan mengatakan Kanal Istanbul menjadi kebutuhan bagi kemajuan perdagangan maritim Turki dan memuji mega proyek tersebut yang disebut sebagai impiannya.
Dia menekankan bahwa lalu lintas kapal yang melalui Selat Istanbul setiap tahun telah melonjak dari 3.000 pada 1930-an menjadi 45.000 saat ini.
Menurutnya, diperkirakan 78.000 kapal akan melakukan perjalanan di selat ini pada 2050.
Erdogan mengatakan, proyek tersebut menawarkan rute alternatif yang menghubungkan Laut Marmara ke Laut Hitam, dimana hal tersebut diperlukan untuk keselamatan Istanbul di tengah meningkatnya lalu lintas kapal melalui Bosphorus yang merupakan salah satu jalur maritim tersibuk di dunia.
Kanal Istanbul yang akan dibangun di sisi Eropa kota metropolis Turki itu akan memiliki panjang sekitar 45 kilometer, lebar 275 meter serta kedalaman 20,75 m.
Total biaya proyek ini diproyeksikan mencapai TRY75 miliar lira Turki (USD 8,6 miliar) dan akan dibangun di bawah kerjasama publik-swasta.
Erdogan mengumumkan proyek tersebut akan dibiayai sepenuhnya melalui sumber daya nasional tanpa menggunakan dana asing.
Setelah melalui proses tender, proyek ini diharapkan selesai dalam tujuh tahun, dengan persiapan sekitar satu setengah tahun dan konstruksi selama lima setengah tahun.
Enam jembatan akan dibangun di atas kanal dan mengubah Istanbul menjadi kota dengan dua laut.
Selain itu, direncanakan akan dibangun kota-kota baru yang memiliki sekitar 250.000 tempat tinggal di kedua sisi kanal tersebut.