Cianjur, Bewara Pakuan – Tingginya angka terpapar covid-19 di Kecamatan Cugenang, diharapkan Camat Cugenang Komariah., S.Ip M.Ap bisa mengedukasi masyarakat. Mudah-mudahan dengan semakin intensnya melakukan kegiatan Yustisi, masyarakat semakin sadar.
“Upaya yang kita lakukan seperti mengedukasi dan yustisi yang semakin intens, diharapkan akan membuat masyarakat sadar. Intinya kebutuhan untuk melaksanakan protokol kesehatan dilalukan secara baik dan benar, karena contoh korbannya sudah ada di depan kita,” kata Camat Cugenang, Jumat (09/07/2021).
Dia menerangkan, pada tanggal 26 Juni 2021 kemarin, berdasarkan laporan dari dua Puskesmas di Kecamatan Cugenang yaitu Puskesmas Cugenang dan Cijedil, tercatat kurang lebih mencapai 40 pasien terkonfirmasi positif. Adapun yang diisolasi secara mandiri di rumah isolasi kecamatan, kurang lebih ada sebanyak 25 orang.
“Saat ini memang menurun, tapi masih banyak sesuai dengan yang dilaporkan karena angkanya masih tinggi,” ucapnya.
Kalau membandingkan dengan kasus-kasus sebelumnya, lanjut Komariah S.Ip M.Ap, sebelum adanya mudik pada saat lebaran kemarin, yang di laporkan oleh dua Puskesmas itu paling banyak sekitar 15 pasien terkonfirmasi positif.
“Nah, untuk sekarang kenapa bisa mencapai 40 pasien terkonfirmasi positif, jelas itu sangat signifikan peningkatannya yang artinya membuat kita merinding,” ujarnya.
“Mudah-mudahan dengan semakin sadarnya masyarakat, akan memberikan kontribusi positif untuk pencegahan penularan virus tersebut. Karena selama ini, kita juga selalu mengimbau kepada masyarakat agar tetap patuhi prokes dan perbanyak berdoa, sebab sebaik-baiknya perlindungan dan pertolongan itu datangnya dari Alloh SWT,” tambah dan harapnya.
Disinggung mengenai obat-obatan dan penanganan pasien terkonfirmasi positif, Camat Cugenang menuturkan, untuk obat-obatan itu disuplai dari Puskesmas, sementara desa hanya memenuhi kebutuhan makan dan vitaminnya saja.
“Jadi untuk kebutuhan obat-obatan Itu sudah merupakan sering atau tanggung jawab dari Puskesmas melalui Dinas Kesehatan, yang memang harus ada pengajuan terlebih dahulu untuk meminta obat-obatan tersebut. Artinya tidak melulu di cover sama Puskesmas saja, tetapi ada sering juga dengan pemerintah daerah melalui desa,” tuturnya.