Afrika Selatan Dilanda Kerusuhan Berdarah Akibat Penahanan Mantan Presiden Zuma

IMG 20210713 031633
Kerusuhan berdarah di Afrika Selatan - Net

Bewara Pakuan – Pemerintah Afrika Selatan telah mengumumkan akan mengerahkan pasukan militer ke dua provinsi, termasuk Johannesburg.

Hal ini akibat kerusuhan yang dipicu oleh pemenjaraan mantan Presiden Jacob Zuma dimana dilaporkan enam orang tewas dan peristiwa penjarahan yang semakin meluas, dilansir dari TRT World.

Kekerasan berlangsung pada hari Senin ketika Mahkamah Konstitusi sedang mendengarkan permohonan untuk meninjau kembali keputusan penting untuk memenjarakan Zuma karena penghinaan terhadap pengadilan. 

Zuma dijatuhi hukuman karena menentang perintah pengadilan konstitusi untuk memberikan bukti pada penyelidikan terkait korupsi tingkat tinggi selama sembilan tahun menjabat hingga 2018.

Keputusan untuk memenjarakan sang mantan Presiden merupakan hasil dari proses hukum yang dilihat sebagai ujian kemampuan Afrika Selatan pasca-apartheid untuk menegakkan supremasi hukum, termasuk kepada politisi yang dianggap kuat.

Dalam sidang virtual, pengacara Zuma meminta pengadilan untuk membatalkan hukuman penjara dengan alasannya.

Proses penahanan mantan presiden tersebut mengakibatkan daerah KwaZulu-Natal dilanda aksi protes selama akhir pekan.

Dan pada hari Senin api terlihat datang dari atap sebuah pusat perbelanjaan di ibukota provinsi Pietermaritzburg ketika gerombolan orang bergegas masuk melakukan penjarahan.

IMG 20210713 031838 1
Penjarahan di salah satu tempat perbelanjaan – Net

Di Eshowe, sebuah kota dekat rumah Zuma di Nkandla, polisi melepaskan tembakan untuk membubarkan massa setelah sebuah supermarket dijarah pada Senin pagi.

Polisi mengatakan beberapa bagian jalan utama di Johannesburg telah ditutup karena protes.

Selain itu, puluhan mobil dibakar selama akhir pekan di Johannesburg dan KwaZulu-Natal, tempat protes meletus sehari setelah Zuma dipenjara pada Kamis pekan lalu 

Pihak kepolisian mengatakan mengatakan bahwa enam orang telah tewas dan 219 ditangkap di tengah meningkatnya kekerasan selama kerusuhan.

Saat ini, pihak militer Afrika Selatan sedang mengerahkan pasukan ke provinsi Gauteng dan KwaZulu-Natal termasuk Johannesburg, untuk membantu mengatasi kekerasan massa dan penjarahan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *