Cianjur, Bewara Pakuan – Adalah Jenal Supriatna (65) warga Kampung Pawenang RT 01/14 Kelurahan Muka, Kec/Kab. Cianjur Jawa Barat. Setiap hari demi memenuhi hajat hidupnya dirinya berprofesi sebagai pemulung.
Jenal mengaku menjalani profesi itu sejakbtahun 1978 hingga kini. Ayah 5 orang anak dan 7 cucu itu sebelumnya pernah bekerja di salah satu instansi pemerintah menjadi tenaga honorer selama 17 tahun.
“Dulu saya pernah bekerja sebagai tenaga honorer di salah satu instansi pemerintahan. Namun karena tak ada pengangkatan akhirnya saya mengundurkan diri dan menjadi pemulung demi bertahan hidup,” aku Jenal dengan nada lirih.
Tak jarang Jenal mengeluh meratapi nasibnya, selama menjalani profesinya yang terhitung sudah 44 tahun itu. Dirinya memang tak selalu mendapatkan uang untuk dibawanya pulang menafkahi keluarganya.
“Kalau lagi beruntung selalu ada saja rezeki untuk dibawa pulang ke rumah, hasil mulung dari pagi sampai sore disaat pandemi sekarang paling juga dapat Rp 20 ribu, kalau sebelum pandemi ya lumayan bisa dapat Rp 50 ribu,” ungkap Jenal.
“Dari hasil mulung Rp 20 ribu perhari mana cukup untuk biaya hidup satu keluarga, kalau rumah memang saya sewa sama kelurahan Rp 145 ribu pertahun,” tambahnya.