Cianjur, Bewara Pakuan – Pada bulan September 2015, Masjid Agung Moskow dibuka kembali setelah hampir satu dekade pekerjaan konstruksi untuk menjadi salah satu tempat ibadah umat Islam terbesar di Eropa, dilansir dari TASS.
Mengambil istilah Kristen Ortodoks Rusia untuk rumah ibadah penting, bangunan itu diberi nama “Masjid Katedral Moskow”.
Kubah emas dan menara utama masjid itu mencerminkan gaya banyak gereja Ortodoks, kecuali lambang bulan sabit Islam di atasnya.
Sebagai hasil dari pekerjaan konstruksi, luas lantai bangunan telah meningkat dua puluh kali lipat menjadi 19.000 meter persegi dan masjid akan mampu menampung hingga 10.000 orang jamaah secara bersamaan.
Upacara pembukaan masjid baru tersebut berlangsung pada malam Idul Adha, yang dikenal di Rusia sebagai Kurban Bairam, hari libur keagamaan utama yang dirayakan oleh umat Islam di seluruh dunia.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga pemimpin Palestina Mahmoud Abbas.
Masjid ini awalnya diharapkan dibuka pada Mei 2016, tetapi pihak berwenang memutuskan untuk mempercepat pekerjaan dan mengadakan upacara pembukaan Masjid tersebut seraya merayakan ulang tahun ke-70 Perang Patriotik Hebat (1941-1945).
Adapun masjid terbesar di Rusia, Heart of Chechnya, terletak di ibukota Chechnya Grozny dan dapat menampung lebih dari 10.000 jamaah.
Masjid Agung di Moskow yang dibangun pada tahun 1904 merupakan masjid terbesar kedua di Rusia dan telah dibangun kembali sejak tahun 2005, dengan biaya sekitar $ 170 juta (atau hampir Rp 2,5 Triliun)
Saat ini Islam merupakan agama terbesar kedua di Rusia dan memiliki lebih dari 7.000 masjid.
Penduduk Muslim merupakan mayoritas di wilayah Rusia Adygea, Tatarstan, Bashkiria, Dagestan, Chechnya, Ingushetia, Kabardino-Balkaria dan Karachay-Cherkessia.
Di era komunis Soviet, Masjid Agung Moskow merupakan satu-satunya masjid yang beroperasi di ibu kota Rusia.
Di era Putin, Dewan Mufti Rusia telah diberikan izin untuk membangun masjid lain di Moskow untuk menampung 20.000 jamaah dan ditakdirkan untuk menjadi masjid terbesar ketiga di Eropa setelah Masjid Agung Cordoba di Spanyol dan Masjid Sultan Ahmed di Istanbul.
Keputusan untuk meningkatkan pembangunan masjid di Moskow datang di tengah pertumbuhan populasi Muslim yang signifikan.
Saat ini, Rusia adalah rumah bagi 23 juta Muslim. Di Moskow, Muslim menyumbang setidaknya 2 juta atau satu dari enam warga adalah Muslim.
Menurut Kepala Dewan Mufti Rusia, Rushan Abbyasov, saat ini lebih dari 8,000 masjid, madrasah serta sekolah Islam telah dibangun di Rusia.
Menurutnya sebelum revolusi komunis Bolshevik pada tahun 1917, Russia memiliki lebih dari 15,000 masjid, madrasah dan tempat ibadah. Pada tahun 1991 ketika rezim komunis Soviet runtuh, yang tersisa hanya 100 buah.
Dan pada tahun 2015, hanya dalam jangka waktu 20 tahun, Pemerintah Rusia telah membangun lebih dari 8,000 fasilitas pendukung bagi kemajuan umat Islam di sana.
Di negara bekas episentrum komunis dunia ini, umat Islam kembali bisa hidup dengan damai dan berkembang pesat serta berdampingan secara harmonis dengan umat Kristen Ortodoks di bawah kepemimpinan Presiden Vladimir Putin.
Melihat jauh ke belakang, inilah Rusia, negeri yang telah membawa kehancuran Napoleon sang penakluk Eropa dengan the grand army nya.
Inilah Rusia, negeri yang telah membawa kehancuran Hitler dan the third reichnya akibat mengulangi kesalahan Napoleon.
Inilah Rusia, negeri yang sudah berpengalaman dalam banyak medan pertempuran menghadapi banyak bangsa di dunia.
Dan inilah wajah asli Rusia, negeri ksatria putih pembunuh naga yang tidak takut akan kematiannya sendiri. Negerinya Tarass Boulba, pahlawan Kozak yang membenci para pengecut dan penghianat, yang menempatkan Kehormatan, Keberanian, dan Patriotisme tanpa pamrih demi Tanah Air di atas segalanya.