Pernyataan Bersama Amerika Serikat dan Puluhan Negara Lainnya Atas Kondisi Afghanistan

IMG 20210816 214002
Ilustrasi.Net

Bewara Pakuan – Pemerintah Amerika Serikat dengan puluhan negara lainnya membuat pernyataan bersama yang berisi seruan terhadap Taliban agar memastikan keamanan keberangkatan orang-orang yang ingin meninggalkan Afganistan, dilansir dari NHK-World.

Sementara itu, Taliban telah mendeklarasikan kemenangan dalam perjuangannya melawan pemerintahan Afganistan di saat Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu sehingga pemerintahannya secara efektif telah kehilangan kendali atas negara tersebut.

Pasukan Taliban mencapai ibukota Kabul setelah mengambil alih kendali atas 31 dari 34 ibu kota provinsi pada Minggu (15/08/2021).

Media setempat mengatakan Taliban merebut istana kepresidenan dan kantor-kantor pemerintah di pusat kota Kabul.

Pemimpin nomor dua Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar, merilis pernyataan video yang mendeklarasikan kemenangan pasukannya.

Presiden Afghanistan yang terguling melalui media sosial Facebook mengatakan bahwa dirinya merasa lebih baik pergi untuk menghindari pertumpahan darah lebih lanjut. Menurutnya Taliban telah meraih kemenangan.

Tidak ada laporan mengenai konfrontasi besar di ibu kota Kabul. Namun, menurut informasi bahwa kota itu dalam situasi anarki akibat hampir tidak adanya pasukan keamanan atau polisi di Kabul.

Orang-orang yang berupaya untuk meninggalkan negara itu mendatangi bandara internasional. Sementara misi-misi diplomatik dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat pindah untuk merelokasi perwakilannya.

Pada Minggu, pemerintah AS mengeluarkan pernyataan bersama dengan lebih dari 60 negara, termasuk Jepang dan Inggris.

Isi dari pernyataan tersebut menyerukan agar rakyat Afganistan dan komunitas internasional diperbolehkan pergi dengan selamat dari negara tersebut.

Pernyataan itu menambahkan bahwa Rakyat Afganistan berhak untuk hidup dengan selamat, aman, dan bermartabat. Selain itu adanya desakan bagi pemerintah masa mendatang untuk mengamankan hak-hak para wanita.

Saat ini terdapat kekhawatiran yang meningkat dalam komunitas internasional bahwa Taliban kemungkinan akan menjalankan pemerintahan berdasarkan hukum Islam yang keras seperti yang pernah dilakukannya di masa lalu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *