Cianjur, Bewara Pakuan – Jajaran pengurus pimpinan Anak Cabang Forum Komunikasi Kaderisasi Generasi Demokrasi (PAC FKKGD) Kabupaten Cianjur, menggelar silaturahmi dan rapat konsolidasi. Agenda tersebut dilaksanakan di Warung Nusantara Jl. Dr. Muwardi By pass Cianjur, Jumat (27/08/2021).
Ketua DPD FKKGD Jabar Pither Tjuandys, menyampaikan, bahwa FKKGD adalah salah satu sayap dari partai Demokrat yang dibentuk mulai dari tingkat kabupaten kota sampai kepada tingkat provinsi seIndonesia.
“Pembentukan kabupaten kota, itu wajib memberikan pembentukan dari tingkat kecamatan, desa dan RT/RW. Itulah yang disebut kaderisasi untuk memperkuat partai Demokrat kedepan,” kata Pither.
Tujuannnya adalah, lanjut Pither, membina masyarakat kecil melalui program Usaha Kecil Mikro Mandiri (UMKM) di level yang paling bawah di masyarakat. Jadi peran kita mendorongnya dalam berbagai aspek.
“Inilah yang harus kita kerjakan, yaitu mendorong masyarakat dengan mencari jalan keluar untuk mereka,” ujarnya.
Pither menyambungkan, selain daripada itu, FKKGD juga berperan dalam kegiatan-kegiatan sosial yang lain di masyarakat.
“Selama ini pemerintah menggulirkan dana pada masyarakat terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ditengah covid-19 ini pada peningkatan ekonomi dibidang UMKM. Nah, ini dananya cukup besar, jadi disinilah kita menggunakan kesempatan tersebut. Nantinya masyarakat akan kita data kemudian kita sampaikan kepada pemerintah yang memiliki kewenangan memberikan bantuan kepada mereka,” terangnya.
Terakhir Pither menyampaikan selain Jawab Barat, FKKGD sudah dibentuk di 24 provinsi. Upaya yang kita lakukan saat ini sedang melakukan pendaftaran ke Kesbangpol masing-masing kota.
“Saat ini kita sudah ada 9 kota yang sudah keluar Surat Keterangan Terdaftar (SKT). Setelah semua keluar, baru akan kita lakukan pembahasan tentang program kepada para kader di masyarakat bawah,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPC FKKGD Kab. Cianjur, Anggitha Megha Dwianti, memaparkan, FKKGD dibentuk untuk membantu peningkatan perekonomian masyarakat melalui UMKM, lebih jauhnya lagi tak lain untuk mendukung pemenangan AHY di tahun 2024 nanti.
“Saat ini yang kita temukan dilapangan banyak pelaku UMKM yang bermasalah, seperti kekurangan modal dan pemasaran ataupun pengemasan,” paparnya.
Nah untuk kurangnya modal lanjut Anggitha, salah satunya tentang gula aren atau gula batok. Banyak pengrajin yang kekurangan modal dan bahan sehingga produksinya pun tersendat.
“POnya kita memang cukup banyak sekitar puluhan sampai ratusan ton dalam satu bulan. Tapi dari pihak pengrajin tidak memadai karena keterbatasan modal dan bahan. Nah FKKGD ini hadir untuk membantu mereka para pelaku UMKM supaya perekonomiannya meningkat,” tandasnya.