Cianjur, Bewara Pakuan – Seorang remaja peenderita epilepsi warga Ciranjang, kondisinya kini sangat memperihatikan setelah terjatu ke pembakaran sampah.
Kedua tangannya melepuh terbakar pembakaran sampah.
Menurut informasi yang disampaikan ibunya bernama Ade Dedah (49), anaknya terjatuh ke pembakaran sampah pada saat epilepsinya kambuh karena tak sadarkan diri maka terjatuhlah ke pembakaran sampah tersebut.
“Tanggal kejadinnya saya lupa, tapi saat kejadian epilepsi anak saya kambuh dan terjatuhlah ke pembakaran sampah,” kata Ade saat ditemui relawan kesehatan, Selasa (14/09/2021) kemarin.
Akibat kejadian itu, lanjut Ade, kedua tangannya mengelepuh karena terbakar panasnya api pembakaran sampah tersebut.
“Kasihan melihat anak saya menahan sakit,” ungkap Ade dengan mata berkaca-kaca menahan sedihnya.
Boro-boro bisa membawanya berobat ke Rumah Sakit, samvung Ade, untuk makan saja susah karena tidak punya apa-apa.
“Anak saya memang pernah dibawa salahsatu Rumah Sakit Pemerintah Di Cianjur, tetapi karena keterbatasan biaya saya membawanya pulang,” kata Ade.
Terkahir Ade menyampaikan, suaminya sudah meninggal 2 tahun yang lalu. Untuk menghidupi anak-anaknya ia hanya menjadi buruh cuci pakaian dan ngambil rumput dengan upah paling besar hanya Rp 20 ribu rupiah saja perhari, itu pun kalau ada yang nyuruh.
“Dengan pebghasilan yang tidak jelas, saya tidak sanggup membawa anak saya kontrol ke Rumah Sakit, buat ongkos saja saya tidak punya. Saya hanya bisa pasrah dan bersabar keadaan anak saya,” ucap Ade dengan meneteskan air mata.
“Kalau memang ada rezeki anak saya, semoga ada para dermawan, baik dari pemerintah, anggota dewan maupun hamba Alloh berkenan mau membantu anak saya,” harap Ade.