Cianjur, Bewara Pakuan – Adalah Irpan seorang ayah tiga anak kelahiran Ciparay 37 tahun silam di Ciparai, Bandung, Jawa Barat. Semenjak keluar Sekolah Menengah Atas (SMA/Sederajat) tahun 2003/2004, ia membantu pamannya berjualan di warung kopi di kawasan pasar Bojongmeron Cianjur.
Seiring berjalannya waktu, Irpan mencoba memberanikan diri untuk membuka usaha sendiri di bidang fashion dengan modal yang pas-pasan.
“Semenjak keluar sekolah, saya membantu jualan di warung kopi milik paman saya di pasar Bojongmeron Cianjur. Tahun 2008 dengan modal pas-pasan, saya memberanikan diri jualan merchendise Persib, karena saat itu sedang ramai-ramainya,” kata Irpan saat ditemui di Distro Ipunk Shop di Jl. Moh Ali Cianjur depan Wisma Karya, Kamis (23/09/2021).
Irpan melanjutkan, selama menjalankan bisnis merchendise itu, tidak sekaligus jadi. Artinya perlu perjuangan yang tinggi supaya tetap konsisten di bisnis tersebut.
“Namanya jualan kadang kan ada surutnya juga. Sehingga perlu adanya penambahan modal,” ucapnya.
Supaya tetap konsisten dalam bisnisnya itu, Irpan mengaku sempat pinjam uang sama saudaranya Rp 500 ribu dan orangtuanya Rp 2 juta.
“Dari uang hasil pinjaman itulah saya mengalami pasang surut dalam bisnis tersebut. Pernah buka lapak di jalan (PKL), mengikuti bazzar, mengendorse acara band, bahkan sampai saat inipun masih kreditkan barang dagangannya,” aku Irpan.
Pada tahun 2011, Irpan mulai menyewa/ngontrak tempat di Jl. Moh Ali Wisma Karya berukuran 2 x 3 meter,
untuk membuka Distro dengan nama Ipung Shop yang diambil dari namanya sendiri ‘Irpan’.
“Toko/Distro yang disewa/kontrak memang kecil, tapi karena stok barang banyak sampai akhirnya kontrakan rumah dijadikan gudang,” ujarnya.
Irpan menyambungkan, dulu belanja ke Bandung naik Kereta Api dari Cianjur sampai Ciroyom. Seiring berkembang usaha Distronya pada tahun 2013, Irpan kredit motor untuk mobilitas bisnisnya.
Saking betahnya di Cianjur, Irpan dapat istri orang Cianjur dan tinggal di rumah mertuanya di Kampung Baru Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber, Cianjur. Setelah menikah tahun 2014, usahanya tampak maju dan Irpan pun membeli rumah peninggalan mertuanya.
“Setelah rumah lunas, saya memberanikan diri membeli mobil karena omset/pendapatan semakin bertambah,” ungkapnya.
Ditahun tersebut, Irpan mengikuti seminar di Bandung yakni ‘Seminar Registration Design Sharing And Produk 2014’, di jalan Tubagus Ismail Depan No. 17 Bandung, mewakili Kab. Cianjur.
“Dengan mengikuti ‘Seminar Registration Design Sharing And Produk 2014’ ini, saya jadi tambah percaya diri menggeluti usaha Distro. Dan sekarang pun omset dalam satu bulan mencapai Rp 30 juta, paling rendahnya ada Rp 10 jutaanlah,” terangnya.
Karena tidak melulu jualan di Distro saja, Irpan pun mengikuti trend dengan berjualan Online dan COD. Bahkan ada pelanggannya dari Dubai dan Korea.
“Dari jualan Online ini, alhamdulillah sampai ada pelanggan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Dubai dan Korea. Untuk kedepannya saya menginginkan punya toko sendiri dan membuka cabang di kota-kota lain,” pungkas dan harapnya.